Cianjur (ANTARA News) - Ratusan kepala keluarga (KK) warga Desa Mekarsari, Kecamatan Agrabinta, Cianjur, Jawa Barat, berharap mendapat kepastian relokasi dari Pemkab Cianjur.
"Pasalnya selama ini setiap masuk musim penghujan, warga harus mengungsi karena sungai yang membentang di wilayah tersebut meluap hingga mengenangi perkampungan," kata Lili Rusmana (33) tokoh warga setempat kepada wartawan, Minggu.
Dia mengatakan, sejak dua tahun terakhir, Pemkab Cianjur sudah merencanakan relokasi untuk warga, namun hingga saat ini belum ada kejelasan.
"Rencananya dipindahkan ke kawasan perkebunan, tetapi informasi terakhir ?belum ada persetujuan, sehingga belum ada relokasi, harapan kami pada 2018 mendapat kejelasan," katanya.
Ia menyatakan, warga selalu resah ketika musim penghujan tiba karena perkampungan diterjang banjir dari luapan Sungai Cisokan dan Muara Cikadu.
"Setiap tahunnya ketinggian air yang merendam perkampungan terus meningkat dengan ketinggian mencapai dada orang dewasa atau sekitar 1 meter lebih," katanya.
Setiap musim penghujan warga terpaksa mengungsi ke tempat yang dinilai aman dari jangkauan banjir, bahkan tidak jarang menumpang ke kampung tetangga yang tidak terkena banjir.
"Kalau hujan deras turun dengan intensitas lama, warga sudah siap memindahkan barang dan segera mengungsi, satu bulan ini sudah beberapa kali warga mengungsi," katanya.
Pihaknya mencatat selama musim penghujan kali ini, warga lebih menyelamatkan nyawa untuk menghindari hal yang tidak diinginkan seperti pada 2017 yang menelan korban jiwa.
"Harapan kami segera mendapat kepastian terkait relokasi karena sudah resah kalau terus tinggal di bantaran sungai yang setiap tahun menjadi langanan banjir," katanya.
Baca juga: Warga Cianjur diimbau waspadai banjir-longsor
Baca juga: Jembatan putus, ratusan siswa di Cianjur libur sekolah
Baca juga: Sungai Cidamar di Cianjur meluap setinggi satu meter, ratusan KK dievakuasi
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018