Jerusalem (ANTARA News) - Perdana Menteri Israel, Ehud Olmert, menunda rencana untuk membebaskan dari penjara sejumlah anggota gerakan sekuler Fatah, pimpinan Presiden Mhamoud Abbas, kata beberapa pejabat Israel, Sabtu. Beberapa pejabat mengatakan Olmert mulanya berencana meminta kabinet Ahad untuk membebaskan tahanan lagi, tapi masalah itu dicabut dari agenda di tengah kekhawatiran bahwa masalah tersebut takkan mendapat cukup dukungan. Rencana untuk membebaskan tahanan lagi sudah pernah ditunda. "Kabin takkan melakukan pemungutan suara besok," kata jurubicara bagi kantor perdana menteri, seperti dilaporkan Reuters. Seorang pejabat pemerintah, yang meminta agar tak disebutkan jatidirinya, mengatakan pemungutan suara telah ditunda karena daftar tahanan belum disepakati. Olmert memberitahu Abbas pada suatu pertemuan Senin bahwa ia akan meminta kabinetnya menyetujui pembebasan tahanan sebagai tanda i`tikad baik bagi bulan puasa Ramadhan, yang dimulai pekan lalu, kata beberapa pejabat Palestina. Israel mulanya diperkirakan akan membebaskan sebanyak 100 tahanan Fatah. Israel sudah membebaskan lebih dari 250 tahanan, kebanyakan anggota Fatah, sebagai bagian dari rencana untuk mendongkrak Abbas dari faksi saingannya, HAMAS, yang menguasai Jalur Gaza pada Juni. Tidak jelas apakah Olmert memperoleh cukup dukungan guna menggolkan rencana tersebut setelah serangkaian serangan roket terhadap Israel dari Jalur Gaza dalam beberapa pekan belakangan ini ditambah oleh seruan di dalam negara Yahudi bagi tindakan lebih keras terhadap pejuang Palestina guna mencegah serangan. Para pejabat itu mengatakan bahwa tangan setiap tahanan yang akan dibebaskan "tak boleh ternoda darah" dan sedikitnya tersisa satu tahun masa hukumannya. Mereka akan dibebaskan dengan syarat mereka menandatangani dokumen yang berisi janji untuk tidak terlibat dalam aksi kekerasan. Olmert terlibat pembicaraan dengan Abbas, yang mendapat dukungan Barat, guna mempersiapkan konferensi perdamaian Timur Tengah yang ditaja AS dan direncanakan berlangsung pada November. Masalah pembebasan tahanan sangat emosional bagi orang Palestina, yang menyaksikan sebanyak 11.000 saudara mereka ditahan di berbagai penjara Israel sebagai petempur kemerdekaan dari pendudukan Israel di Tepi Barat. (*)
Copyright © ANTARA 2007