Jakarta (ANTARA News) - Korban meninggal akibat gempa bumi di Bengkulu terus bertambah, hingga Minggu pagi tercatat 23 korban meninggal dunia, dan 88 orang luka-luka, baik luka berat atau ringan. Para korban meninggal dunia itu tersebar di sejumlah lokasi, yakni di Bengkulu Utara enam (6 orang), Padang (3), Bengkulu (2), di Mentawai (3), satu orang di Jambi, satu orang di Solok dan tujuh orang di Kabupaten Mukomuko, demikian disampaikan Kepala Pusat Data Informasi Departemen Kesehatan, Rustam S Pakaya, di Jakarta, Minggu pagi. Menurut Rustam, hingga saat ini belum ada laporan kehilangan anggota keluarga dari warga. Untuk menanggulangi mewabahnya penyakit menular seperti diare atau infeksi saluran pernafasan, pemerintah telah mengirimkan bantuan obat-obatan, sistem sanitasi, dan selimut selain makanan. Dia juga menyebutkan bahwa pasokan makanan bagi balita dan anak-anak mencukupi. Pihak Depkes telah mengirimkan tenaga kesehatan (Nakes) ke lokasi bencana yang hingga saat ini sudah mencapai 81 orang, dengan dana operasional Rp150 juta, satu ton obat-obatan, makanan siap saji empat ton, kantong mayat 100 lembar, dua mobil ambulan dan dua mobil klinik. Selain itu, juga dikirimkan bantuan dua tenda balon, dan 400 selimut. Pada Rabu (12/9) lalu gempa berkekuatan 7,9 SR mengguncang Bengkulu dan mengakibatkan sejumlah kerusakan fisik. Gempa-gempa susulan masih dirasakan di Provinsi Bengkulu dan Sumatera Barat dengan kekuatan yang sudah lebih lemah daripada gempa pada Rabu petang itu. Menurut pantauan Departemen Sosial, kerusakan paling parah terjadi di Kecamatan Lais, Kabupaten Bengkulu. (*)

Copyright © ANTARA 2007