Bandarlampung, Lampung (ANTARA News) - Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, tiga kali kegempaan dan keluarkan asap hitam tebal setinggi 400-500 meter dari atas puncak kawah sepanjang pengamatan Sabtu (1/12) hingga Minggu dini hari.

Menurut BMKG dalam pernyataan diterima di Bandarlampung, Minggu, aktivitas kegempaan letusan itu sebanyak tiga kali, amplitudo 58 mm, durasi 61-82 detik. Petugas mengamati pula kegempaan tremor menerus amplitudo 18-58mm (dominan 56 mm).

Pengamatan secara visual gunung jelas hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan sedang teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi 50-100 meter di atas puncak kawah.

Teramati tiga kali Letusan, asap hitam tebal tinggi 400-500 meter di atas puncak kawah. Visual malam baik dilihat secara langsung maupun dari CCTV teramati sinar api dan lontaran material pijar ke segala arah serta aliran lava pijar ke arah selatan.

Terdengar suara dentuman dan dirasakan getaran dengan intensitas lemah hingga kuat di Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau (kaca dan pintu bergetar).

Gunung api dengan ketinggian 338 meter dari permukaan laut, kondisi cuacanya cuaca cerah. Angin bertiup lemah ke arah timur laut dan timur. Suhu udara 24-32 derajat Celsius, kelembapan udara 65-94 persen, dan tekanan udara 0-0 mmHg.

Kesimpulannya, tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau Level II (Waspada), sehingga direkomendasikan masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah.

Pewarta: Budisantoso Budiman
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018