Semarang (ANTARA News) - Pendiri Rumah Pancasila Semarang, Jawa Tengah, Th Yosep Parera, mendukung rencana pemerintah yang akan menghidupkan kembali mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) dalam kurikulum pendidikan.

"Kami mengapresiasi usulan tersebut, namun ada sejumlah catatan yang harus emnjadi perhatian," kata dia, di Semarang, Sabtu.

Menurut dia, nantinya pendidikan tentang Pancasila yang diberikan bukan hanya sebatas diajarkan dan dimengerti siswa. Para siswa juga harus diberi pemahaman tentang bagaimana mempratikkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

"Dengan demikian perilaku kita bisa mewujudkan cita-cita pendiri bangsa ini," kata Ketua Peradi Kota Semarang ini.

Ia menambahkan Pancasila merupakan peta jalan bagi aparat pemerintahan yang dipilih oleh rakyat, yang duduk bersama untuk membuat regulasi tentang bagaimana cara melayani warganya, bergotong royong mewujudkan keadilan, keadaban, kesejahteraan, dan kemakmuran bersama.

Baca juga: Akademisi dukung pelajaran PMP

Baca juga: Menyambut kembalinya mata pelajaran PMP

Baca juga: Wapres: PMP tidak perlu dimasukkan kurikulum

Pancasila, lanjut dia, merupakan warisan pendiri bangsa sebagai peta jalan untuk menuntun seluruh penduduk Indonesia dalam rumah Indonesia.

"Maka kurikulum yang diberikan haruslah praktik menjalankan nilai-nilai dan filosofi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, dalam bermasyarakat maupun dalam menjalankan pemerintahan," katanya.

Pewarta: Immanuel Senjaya
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018