Jakarta (ANTARA News) - Organisasi pemuda Islam yang berbasis di Banten, Generasi Muda Mathla'ul Anwar (GEMA MA) meminta dan menginstruksikan semua kadernya untuk tidak mengikuti atau terlibat dalam gerakan pengerahan massa.

Ketua Umum DPP GEMA MA Ahmad Nawawi di Jakarta, Jumat, mengatakan instruksi tersebut diterapkan karena pengerahan massa besar-besaran berpotensi dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab untuk menjadikan situasi bangsa tidak terkendali.

"Kami mengajak semua komponen bangsa mengekspresikan aspirasinya melalui medium alternatif karena di era millenial semua akses untuk menyalurkan aspirasi dapat mudah tersampaikan tanpa perlu turun ke jalan," katanya.

Pada kesempatan yang sama, pihaknya juga mengajak semua komponen bangsa untuk mendukung pasangan capres Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandi secara sehat dengan mengedepankan tawaran program-program untuk Indonesia di masa depan.

Pihaknya secara tegas menolak segala bentuk upaya provokatif dari kedua pendukung pasangan capres tersebut serta meminta pihak berwajib memproses segala upaya provokatif yang tumbuh di masyarakat.

"Kami mengajak semua anak bangsa menyadari bahwa demokrasi ibarat buah yang bagus untuk pencernaan tetapi hanya bermanfaat bagi lambung yang sehat dan menjadi buruk bagi lambung yang sakit," katanya.

Karena itu, semua komponen bangsa yang beragama Islam diharapkannya untuk beragama secara cerdas dengan menjunjung tinggi nilai-nilai tauhid dan menanamkannya dalam hati secara kokoh.

Dengan begitu, masyarakat menjadi tidak terjebak pada simbol tertentu yang berpotensi menimbulkan polemik tak berkesudahan.
"Mari kita wujudkan bangsa yang sehat demi generasi Indonesia di masa depan," katanya.
Baca juga: Gema MA sarankan solusi mengatasi radikalisme
Baca juga: GEMA MA dorong KPK tidak tebang pilih

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018