Lapangan golf di Jakarta sangat panas sekali, sangat terasa sinar mataharinya menyengat

Jakarta (ANTARA News) - Pegolf putri peringkat satu dunia saat ini Ariya Jutanugarn menilai lapangan golf yang ada di Jakarta sangat panas dengan terik sinar matahari yang menyengat.

Pernyataan tersebut disampaikannya secara langsung saat menjadi bintang tamu dalam acara “Golf Inspiration” bersama sekitar 50 pegolf muda di kawasan Damai Indah Golf, Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.

“Lapangan golf di Jakarta sangat panas sekali, sangat terasa sinar mataharinya menyengat,” kata Ariya di kawasan Damai Indah Golf, PIK, Jakarta Utara, Jumat.

Meskipun demikian, pegolf asal Thailand tersebut mengaku dapat mengatasi cuaca panas tersebut. Cuaca yang panas itu, baginya, bukan merupakan suatu halangan besar.

“Cuacanya memang sangat panas disini. Tapi tidak apa-apa. Itu bukan menjadi suatu masalah. Tadi saya sudah sempat mencoba lapangannya, memang panas, tapi lama-lama saya terbiasa,” ujar Ariya.

Sementara itu, terkait target kedepannya, perempuan berusia 23 tahun itu mengungkapkan tidak memiliki target khusus. Dia hanya fokus terhadap seluruh sesi yang dijalani, sehingga dapat membuahkan prestasi terbaik di setiap pertandingan.

“Saya tidak punya target khusus. Saya hanya ingin terus meningkatkan kemampuan saya supaya bisa membuat bangga negara saya, keluarga saya dan diri saya sendiri. Intinya, saya akan terus memperbaiki diri,” tuturnya.

Ariya Jutanugarn yang lahir pada 23 November 1995 itu saat ini merupakan pegolf putri peringkat satu dunia. Hingga kini, dia telah menjuarai dua major championship dan meraih kedudukan 10 besar dalam Ladies Professional Golf Association (LPGA) Tour sebanyak 54 kali.

Sepanjang 2018, Ariya telah berhasil memenangkan seluruh Big Prizes LPGA Tour 2018 yang terdiri dari The Rolex Player of the Year Trophy, Leaders Top 10 Competition Trophy, Vare Trophy, Rolex Annika Major Award dan The Race to The CME Global Trophy.

Baca juga: Ariya Jutanugarn berbagi pengalaman dengan pegolf muda Indonesia

Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018