Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua MPR Hidayat Nurwahid menilai instruksi Presiden PKS Sohibul Iman agar para kadernya mengikuti Reuni 212 pada Minggu (2/12) bukan merupakan hal yang baru.

Menurut dia, kader PKS sejak aksi 411 dan 212 tahun lalu selalu ambil bagian tanpa membawa atribut partai.

"Itu bukan hal yang baru sama sekali, sejak aksi 411 dan 212 pertama, kader PKS selalu ikut tanpa membawa atribut dan slogan partai," katanya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat.

Dia menjelaskan kader PKS ikut aksi 411 dan 212 karena bagian dari perjuangan keumatan sekaligus perjuangan demokrasi.

Menurut dia, kehadiran kader PKS selalu menghadirkan sesuatu yang damai aman, tertib dan tidak melanggar hukum sesuai aturan.

"Kalau Sohibul Iman menyampaikan semacam instruksinya, itu hanya penguatan saja dari apa yang selama ini memang sudah dilakukan," ujarnya.

Dia menilai instruksi itu bagian dari tradisi di PKS dan tentu tidak ada sanksi kalau ada kader yang tidak hadir karena ini adalah bagian dari kebebasan sekaligus juga independensi.

Dia mengimbau kader PKS yang hadir untuk ikuti apa yang menjadi ketentuan hukum dan ketentuan panitia yaitu jangan bawa atribut partai dan pastikan ini adalah dalam rangka menguatkan Ukhuwah Islamiyah, ukhuwah basariyah, watoniah, termasuk juga menguatkan NKRI.

"Karena itu kawan-kawan akan datang juga dengan bendera merah putih karena memang kami menegaskan bahwa ya kita Islam, kita membela bendera tauhid, kita membela para ulama, dan kita juga sekaligus adalah Indonesia," katanya.

Dia mengatakan tradisi positif 212, yaitu aksi yang sangat besar tapi aman, tertib dan damai bahkan rumput tidak ada yang rusak.

Menurut dia, itu merupakan bukti bahwa Islam mengajarkan demokrasi, tidak anarki dan tidak membelah NKRI, justru menguatkan NKRI.

Sebelumnya, Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman mengatakan partainya berkomitmen penuh ikut menyukseskan acara Reuni 212 yang digelar pada Minggu (2/12) di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, dengan menginstruksikan kadernya hadir dalam acara tersebut.

PKS akan terus menjaga dan mendukung para ulama. Dukungan ini direalisasikan diantaranya dengan mendukung kegiatan-kegiatan yang diadakan para ulama, seperti Reuni 212.

"Sesuai keputusan Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) PKS, para kader PKS diminta hadir menyukseskan reuni 212," kata Sohibul di Jakarta, Rabu (28/11).

Dia mengatakan meskipun meminta para kader PKS hadir dalam acara tersebut, namun dirinya meminta tidak menggunakan atribut partai dalam bentuk apapun.
Baca juga: F-PKS: Reuni 212 ajang kokohkan keindonesiaan
Baca juga: PKS instruksikan kadernya ikut Reuni 212
Baca juga: Politisi PKS mendukung aplikasi pengawasan aliran kepercayaan

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018