Washington (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat George W. Bush Sabtu mempertahankan rencana-rencana untuk membatasi penarikan mundur pasukan AS dari Irak, sehari setelah Gedung Putih melaporkan perkembangan keamanan dan politik di sana. Dalam pidato radio mingguannya, Bush mengatakan komandan AS di Irak, Jenderal David Petraeus dan dutabesar AS untuk Baghdad, Ryan Crocker, mengatakan tentara yang dipimpin AS menghadapi `tantangan-tantangan berat` untuk menstabilisasikan negara yang sedang dilanda perang itu. "Memang mereka juga mengatakan bahwa kondisi keamanan membaik, bahwa pasukan kita berhasil mengatasi serangan musuh, dan bahwa prajurit kita di sana bertugas dengan giat," katanya, seraya merujuk kebijakan penambahan militernya Januari. Hasilnya, menurutnya, sekitar 5.700 tentara AS akan dipulangkan pada Natal mendatang, dan jumlah pasukan tempur akan dikurangi dari 20 menjadi 15 orang - turun menjadi sekitar 21.500 prajurit tempur pada pertengahan 2008. "Kami banyak mencapai keberhasilan, karena itu tentara-tentara boleh pulang," kata Bush. Bush dianggap presiden yang tidak populer, karena strategi Iraknya selalu menghadapi tentangan dalam jajak pendapat umum, memperingatkan bahwa penarikan tentara AS yang tergesa-gesa bisa memerlukan biaya bagi keamanan nasional AS. "Jika kami keluar dari Irak, kalangan ekstrimis dari semua turunan akan merasa senang. Al Qaeda bisa saja akan melakukan rekrutan baru dan tempat baru," kata Bush, yang berpendapat peran kelompok teroris makin meningkat, dan Iran dituduh sebagai pemain dalam membantu pengembangan aksi kekerasan di Irak.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007