Padang (ANTARA News) - Minggu, 12 November 2017, merupakan hari yang paling kelabu bagi kesebelasan Semen Padang karena pada hari tersebut mereka dinyatakan turun kasta ke Liga 2.

Padahal, waktu itu tim berjuluk "Kabau Sirah" tersebut menundukkan PS TNI 3-1 di Stadion Haji Agus Salim, Kota Padang, Sumatera Barat.

Saat itu, tidak sedikit air mata yang bercucuran dan disertai rasa kekecewaan. Hal itu terlihat jelas di wajah pemain, pelatih, manajemen, hingga penonton.

Mereka bersedih tim kebanggaan yang ditargetkan tampil di kancah Asia sejak awal musim harus menerima kenyataan pahit terjerembab ke Liga 2.

Tidak sampai di situ saja penderitaan tim. Hampir separuh pemain andalan mereka hengkang ke tim lain dikarenakan berbagai hal, seperti regulasi Liga 2 yang tidak memperbolehkan tim diperkuat pemain asing dan ada juga pemain yang meninggalkan tim karena keinginan mereka sendiri.

Jajaran pelatih, manajemen, dan pemain yang bertahan mencoba bangkit dengan asa yang ada untuk berlaga di Liga 2 dan kembali ke Liga 1 pada musim depan.

Manajemen mencoba berbenah dengan menciptakan kata penyemangat yakni #kitobangkik atau artinya tagar kita bangkit dalam menjalani kompetisi Liga 2/2018.

Perjalanan Semen Padang di Liga 2 tidak semudah dibayangkan, meski mereka keluar sebagai juara grup wilayah barat pada akhir musim. Memasuki babak delapan besar penuh dengan drama dan berbagai faktor eksternal yang membuat mereka tertatih berjalan menuju babak semifinal.

Setelah berjuang, mereka akhirnya lolos ke babak semifinal bersama Kalteng Putra setelah melalui berbagai drama pelik. Pada babak semifinal, mereka harus berjuang memenangi laga agar mendapatkan tiket promosi ke Liga 1 pada musim depan. Mereka harus menghadapi Persita Tangerang di kandangnya dan pertandingan tersebut berakhir 1-0 untuk kemenangan tuan rumah.

Pada Rabu (28/11) laga kedua Semen Padang menghadapi Persita Tangerang digelar di Stadion Haji Agus Salim. Mereka harus menang dalam laga ini minimal dengan selisih dua gol agar lolos. Pertandingan berjalan cukup berat, bahkan Persita berhasil unggul 1-0 pada babak pertama dan membuat selisih gol yang harus dikejar menjadi dua gol.

Semangat tim yang luar biasa membuat Semen Padang berhasil memenangi laga dengan skor 3-1.

Hasil itu membuat Semen Padang secara otomatis lolos ke babak final Liga 2 dan memastikan satu tiket promosi ke Liga 1 musim depan. Tepat setahun setelah kejadian memilukan tersebut, air mata kembali jatuh di Stadion Haji Agus Salim. Kali ini air mata bahagia yang tertumpah, setelah perjalanan berat yang harus dilalui tim di kompetisi Liga 2, akhirnya tim "Kabau Sirah" kembali ke tempat yang seharusnya, yakni kasta tertinggi kompetisi Liga Indonesia.

Langit Kota Padang tidak lagi kelabu, cahaya matahari begitu kuat menerangi seisi stadion seolah mengikuti keceriaan saat itu. "November Ceria", mungkin itu gambaran yang tepat.

Teriakan dan nyanyian kebahagian berkumandang dengan gagahnya. "Liga satu...liga satu..liga satu..," begitu kata-kata itu meluncur dengan bebas dan gegap gempita dari belasan ribu pendukung Semen Padang.

Sebanyak 13 ribu pendukung Semen Padang berhasil memerahkan stadion sesuai dengan keinginan manajemen yang membuat kebijakan menjual murah harga tiket masuk tribun terbuka kepada penonton yang berbaju merah.

Pemain Semen Padang Irsyad Maulana mengucapkan syukur atas hasil ini dan dirinya berterima kasih kepada pelatih, manajemen, dan pendukung Semen Padang yang terus mendukung tim ini berlaga di Liga 1. Dirinya mengaku salut dengan pelatih yang berhasil membawa tim ini dari kondisi terpuruk hingga kembali ke Liga 1.

Menurut dia banyak hal yang harus dilalui untuk mencapai posisi ini, banyak hadangan dan rintangan namun pelatih berhasil membawa tim lolos.

Hasil itu membuat beban yang ada pada dirinya terlepas karena dirinya ikut bertanggungjawab ketika tim ini terpuruk dan ia berjanji membawa bangkit kembali.

Selanjutnya, Irsyad menargetkan tim Semen Padang mampu keluar sebagai juara Liga 2 dan mengalahkan PSS Sleman.

Ia mengaku tidak takut menghadapi PSS Sleman yang diperkuat Crishtian Gonzales.

"Tidak ada Gonzales-Gonzales dalam pertandingan. Saya akan berusaha menampilkan yang terbaik agar kita menjadi juara," kata dia. Sementara pelatih Semen Padang Syafrianto Rusli mengucapkan syukur karena atas izin Allah tim ini mampu kembali ke Liga 1 musim depan.

Dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada pendukung Semen Padang yang ada di Kota Padang maupun di luar kota. Mereka telah memberikan doa dan dukungan sehingga tim mampu berbuat lebih, tanpa dukungan dan doa dari masyarakat belum tentu Semen Padang dapat tampil di final.

Ia mengatakan penampilan anak-anak asuhnya sudah kembali ke permainan terbaik mereka yang bermain sabar dan pantang menyerah.

Timnya yang tertinggal dua gol mampu membalikkan keadaan dan membuat tim lolos ke babak final.

Dirinya akan mempersiapkan tim untuk menghadapi laga final menghadapi PSS Sleman di Stadion Pekansari pada Senin, 3 Desember 2018.

Menurut dia, tim ini semakin matang dan memiliki mental yang kuat.

Meskipun diperkuat hampir seluruh pemain muda, mereka secara perlahan mulai belajar dan matang untuk menghadapi kerasnya kompetisi di Liga 1 nanti.

Ia berjanji mempertahankan pemain yang berkontribusi besar membawa tim ini lolos ke Liga 1.

Mereka (pemain muda) memang dipersiapkan secara teknik dan mental untuk berlaga di kompetisi tertinggi di Indonesia nanti.

Perkembangan dan kebutuhan tim selanjutnya tetap masih akan terus dilihat.

Meskipun demikian, pelatih sudah mengemukakan rencananya bahwa tidak akan banyak perubahan menyangkut susunan pemain.

Apalagi, mereka telah berjuang keras dalam kompetisi untuk menaikkan posisi tim dari kasta dari Liga 2 ke kasta tertinggi, Liga 1.

Namun, target jangka dekat juara Liga 2, tetaplah harus diraih.*


Baca juga: Semen Padang pastikan tiket promosi Liga 1

Baca juga: Semen Padang bakal habis-habisan di laga kedua

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018