Kerinci (ANTARA News) - Bupati Kerinci tampak emosi dan marah karena media mendramatisir atau membesar-besarkan kerusakan rumah dan gedung dampak gempa di Bengkulu berkekuatan 7,9 SR yang juga dirasakan cukup kuat di Kabupaten Kerinci pada Rabu, 12/9 lalu. "Tidak benar ratusan rumah rusak berat dan ringan seperti yang diberitakan media itu, yang ada hanya dua rumah yang rusak berat dan 18 rumah rusak ringan," kata Bupati Kerinci Fauzi Si`in dengan nada tinggi di hadapan wartawan di Sungai Penuh, Sabtu. Diakui pasca gempa banyak laporan dari warga yang menyatakan rumahnya rusak, namun setelah dicek dan diteliti di lapangan yang rusak berat hanya ada dua rumah di Desa Lubuk Nagodang, Kecamatan Siulak, dan 18 rumah rusak ringan, serta lima tempat ibadah rusak ringan tersebar di tiga kecamatan. Hasil pemantauan, rumah yang rusak berat itu pun satu di antaranya rumah baru yang belum dihuni, mengalami retak cukup parah sehingga pemiliknya tidak berani menempatinya, dan satu rumah rusak berat lainnya masih bisa ditempati, kendati mengalami retak cukup parah di bagian belakang. Dampak dramatisir kerusakan oleh media itu menimbulkan pertanyaan oleh pejabat pemerintah pusat dan provinsi yang akan menurunkan tim untuk meninjau ke lapangan, yang dikhawatirkan mereka kecewa karena tidak sesuai dengan pemberitaan. Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Kerinci mau saja didatangi pejabat pemerintah pusat dan provinsi yang akan memberikan bantuan, namun bila nantinya di lapanan tidak sesuai dengan yang diberitakan mereka akan kecewa. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007