Cikarang, Bekasi, (ANTARA News) - Dua kampung di pesisir laut Muaragembong, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, hilang akibat imbas abrasi dalam kurun waktu 2009 hingga 2018.

"Dua kampung itu berada di Pantai Muarabungin Desa Pantai Bakti dan Muarabeting, Desa Pantai Bahagia. Sekitar 45-50 rumah di lokasi itu hilang akibat abrasi air laut," kata Camat Muaragembong, Juanefi di Muaragembong, Kamis.

Menurut dia, abrasi di dua lokasi itu menggerus daratan kampung hingga terendam air laut.

Situasi itu membuat seluruh penghuninya terpaksa berpindah tempat tinggal ke lokasi yang aman dari genangan air laut.

Dia telah meminta Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk membantu penyelesaian permasalahan abrasi yang kerap menerjang perkampungan Muaragembong.

"Upaya yang memungkinkan dilakukan pemerintah adalah memperbanyak penanaman pohon mangrove guna menahan abrasi serta membuat dinding pelindung di perbatasan perumahan penduduk," katanya.

Sejauh ini upaya penanganan hanya dilakukan oleh warga sekitar dengan menimbun puing serta sampah rumah tangga hingga terbentuk daratan baru.

Selain itu, warga di dua desa tersebut juga membentuk bendung penghalau abrasi menggunakan tumpukan karung pasir atau karet ban.

"Sebagian sudah terlalu dalam, kalau yang belum terlalu dalam kita tanganin dengan menanam pohon mangrove," katanya.

Dia juga meminta Pemprov Jabar untuk membangun tempat tinggal vertikal seperti rumah susun yang tahan terhadap rendaman air laut.

"Rumah susun ini sudah menjadi janji politik Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat mengunjungi Muaragembong beberapa waktu lalu. Mudah-mudahan segera terwujud," katanya.*


Baca juga: Nelayan Muaragembong Bekasi keluhkan pencemaran limbah ke RK

Baca juga: Ilmuwan: pemanasan global percepat tenggelamnya Pulau Tikus

Baca juga: LIPI: hadang tsunami dengan mangrove


Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018