Bengkulu (ANTARA News) - Dari hasil penelitian yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Bengkulu diketahui sebagian bangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhamad Yunus (MY) Bengkulu mengalami kerusakan struktural, sebagian lagi rusak non-struktrural. Kepala Dinas PU Provinsi Bengkulu Zulkarnain Muin ditemui di Posko Satkorlak PBA Bengkulu, Sabtu dinihari menjelaskan, bagian yang mengalami kerusakan struktural harus direnovasi total, sedangkan yang non-struktural bisa dilakukan perbaikan seperlunya. "Yang mengalami kerusakan struktural bisa segera diperbaiki dan digunakan guna merawat pasien," katanya. Gubernur Bengkulu Agusrin Maryono Najamuddin meminta agar bangunan RSUD MY bagian yang tak mengalami kerusakan struktural segera dibersihkan agar pasien bisa dipindahkan dari lapangan ke ruangan. "Saya minta segera dibersihkan, dan pasien dipindahkan ke dalam. Jika tidak cukup bisa ditempatkan di rumah sakit lain. Jangan lama-lama mereka dirawat di lapangan," katanya saat memimpin rapat koordinasi penanggulangan bencana. Direktur Utama RSUD MY Zaini Dahlan menyatakan belum bisa memindahkan para pasien itu ke ruangan sebelum mendapat penjelasan rinci tentang kerusakan dari Dinas PU. "Kita belum tahu bagian mana yang rusak struktural dan non-struktural, jadi pasien belum bisa dipindah," katanya. Menurut dia, saat ini jumlah pasien rawat inap yang menjalani perawatan dalam tenda yang ditempatkan di lapangan depan rumah sakit itu tinggal 120 orang, termasuk korban gempa yang mengalami luka berat. Pascagempa berkekuatan 7,9 SR yang mengguncang Bengkulu pada Rabu (12/9) pukul 18:10 WIB, sebanyak 280 pasien RSUD MY dikeluarkan dan dirawat di lapangan depan rumah sakit itu. Sebanyak tiga orang korban gempa yang mengalami luka berat dan 20 orang luka ringan juga menjalani perawatan di dalam tenda di lapangan itu.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007