Bandarlampung (ANTARA News) - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) menyebutkan, jumlah total gempa bumi tektonik di Pulau Sumatera mencapai sedikitnya 63 kali, sejak guncangan gempa di dekat Bengkulu dengan kekuatan 7,9 Skala Richter, Rabu (12/9) senja hingga Jumat (14/9). BMG melalui Stasiun Geofisika di Kotabumi, Lampung, dan Stasiun Meteorologi Maritim di Panjang, Bandarlampung, Jumat malam, merincikan jumlah kejadian gempa utama pada Rabu (12/9) di wilayah Sumatera mulai pukul 18.10.23 WIB (saat gempa Bengkulu 7,9 SR) sebanyak 13 kali. Pada Kamis (13/9), total kejadian gempa susulan utama sebanyak 39 kali, dan Jumat telah mencapai 11 kali. Gempa tersebut kekuatan (magnitude) minimum 4,5 SR, dan magnitude maksimum 7,9 SR. Beberapa kejadian gempa itu, oleh BMG dinyatakan pula berpotensi menimbulkan ancaman tsunami antara 4-5 kali gempa. Kekuatan gempa di wilayah Sumatera (Bengkulu, Jambi, dan Sumatera Barat) itu, sebanyak sekitar 10 kali berada pada 6 SR atau lebih. Namun jumlah total gempa di luar gempa utama, dengan magnitude rendah, diperkirakan mencapai ratusan kali. BMG memperkirakan, gempa susulan masih akan terus berlangsung, namun diramalkan kekuatannya kian mengecil. Kendati demikian, masyarakat dan semua pihak diminta tetap waspada dan mengantisipasi berbagai kemungkinan peristiwa alam yang tidak dapat diramalkan sebelumnya itu, agar dapat menekan korban jiwa dan kerugian harta benda maupun kerusakan fasilitas umum yang vital.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007