Jakarta (ANTARA News) - Halo Robotics, mitra lokal drone DJI di Indonesia, menargetkan pertumbuhan pemakaian drone di sektor industri pada tahun mendatang.
"Di 2019 kami ekspektasi bisa meningkat dua kali lipat penggunaan drone di industri," kata Managing Director Halo Robotics Johannes Soekidi, saat ditemui di peluncuran Mavic 2 Enterprise di Jakarta, Kamis.
Halo Robotics melihat drone komersil untuk ritel, misalnya untuk keperluan fotografi, memang lebih menguasai pasar dibandingkan drone untuk keperluan industri. Porsi untuk ritel lebih banyak karena perangkat sudah lebih lama dikenal oleh publik.
Sementara itu, drone untuk keperluan industri baru marak di Indonesia sekitar 2016-2017. Tapi, dia melihat penggunaan drone untuk sektor industri akan selalu berkembang di masa mendatang.
"Kalau di industri masih banyak untuk pengembangan drone. Teknologinya sangat banyak di industri," kata dia.
Drone untuk keperluan industri dijual lebih mahal dibandingkan untuk keperluan fotografi atau videografi karena memiliki banyak fitur untuk keamanan data maupun kemampuan kamera. Beberapa drone dapat dipasangi kamera thermal , salah satu kegunaannya adalah untuk mengenali objek seperti manusia saat terjadi bencana kebakaran.
Ketika ditanya mengenai fokus di 2019, Halo Robotics mengaku tetap akan mendorong drone untuk ritel maupun industri, namun, dia menilai adopsi drone di sektor industri selalu meningkat.
DJI meluncurkan Mavic 2 Enterprise yang menyasar industri di berbagai bidang, antara lain minyak dan gas serta keamanan, untuk Indonesia.
Kamera 12MP drone ini memiliki kemampuan zoom optikal 2x dan zoom digital 3x untuk memperluas penglihatan pilot. Teknologi zoom ini berguna untuk mengidentifikasi dan memeriksa area yang berbahaya atau sulit dijangkau, selain untuk membantu melindungi properti.
Mavic 2 Enterprise menggunakan motor penggerak FOC dari DJI yang dipadukan dengan baling-baling untuk penerbangan yang tenang dan efisien. Waktu terbang maksimal drone ini selama 31 menit dan kecepatan tertinggi di 72kph.
Fitur self-heating battery di Mavic 2 Enterprise memungkinkan drone dapat digunakan saat cuaca burul hingga minus 10 derajat Celsius.
Mavic 2 Enterprise dipasarkan di kisaran harga Rp40 juta hingga Rp55 juta, aksesori pendukung sesuai dengan kebutuhan penggunaan.
Selain Mavic 2 Enterprise, DJI juga memiliki Phantom 4 RTK dan seri Matrice untuk keperluan industri.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2018