Berdasarkan data dari laman resmi Formula 2 yang dipantau dari Jakarta, Jumat, pebalap tim Pertamina Prema Theodore Racing ini hanya mengemas 29 poin dan prestasi terbaik musim lalu adalah menjadi runner up balapan sprint di Sirkuit Monaco.
Meski demikian, bos Prema Racing Rene Rosin tetap memberi kepercayaan dan musim balap 2019, anak pasangan Ricardo dan Rini Gelael ini bakap tandem dengan juara Formula 3 Mick Schumacher yang merupakan anak kandung legenda Formula 1 Michael Schumacher.
"Musim 2018 mungkin bukan balapan yang ideal bagi kami dan Sean. Namun, Sean menunjukkan semangat dan kapasitasnya. Musim 2019, kami akan tetap bersama dan mencoba membantu untuk mengerahkan potensi terbaiknya," kata bos Prema Racing, Rene Rosin dalam keterangan resminya.
Kepastian Sean Gelael membalap dengan tim Prema, diumumkan melalui akun media social tim Prema dan Formula 2. Bagi Sean, musim depan akan menjadi musim keempatnya di ajang balap yang levelnya berada satu tingkat di bawah F1.
"Terima kasih tim Prema Racing dan semua pihak yang memberikan saya kesempatan untuk sekali lagi membalap di Formula 2. Musim depan tentu saya berharap bisa mendapatkan hasil yang jauh lebih baik dari musim ini," kata Sean.
Baca juga: Pertamina Prema bertekad tutup Formula 2 dengan manis
Saat diumumkan tim Prema, pebalap berusia 22 tahun ini masih berada di Sirkuit Yas Marina, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab karena tengah mengikuti tes mobil Formula 1 bersama tim Toro Rosso. Pada sesi tes ini Sean Gelael menjadi pebalap yang tersibuk dalam menjalani program pengembangan ban Pirelli selama 150 lap.
Sean melakukan simulasi kualifikasi dengan ban hypersoft dan ultrasoft dengan mencatat waktu terbaik, 1:40.435, di lap 24 dengan ban hypersoft. Bila membandingkan waktu dan ban serupa dengan kedua pebalap Toro Rosso selama GP Abu Dhabi, yakni sekitar siang pukul 12.00 - 13.00, maka apa yang diperbuat Sean ini tergolong kompetitif.
Pierre Gasly dan Brendon Hartley masing-masing mencatat 1:40.671 dan 1:41.137 pada sesi Free Practice 1 hari Jumat (23/11). Pada sesi berikutnya, Sean tidak memperbaiki waktunya karena pebalap Jagonya Ayam tersebut melakukan simulasi lomba dengan bahan bakar penuh di setiap "run".
Hal positif lain yang dicatat Sean Gelael adalah dia tidak membuat satu pun kesalahan di trek walau melahap lap paling banyak. Tes memang sempat dihentikan beberapa saat akibat beberapa pebalap membuat kesalahan, bahkan termasuk Sebastian Vettel dan Kimi Raikkonen.
Team Principal Toro Rosso Franz Tost mengaku sangat puas dengan apa yang dilakukan Sean. "Cara mengemudi Sean sudah jauh lebih baik ketimbang beberapa tes sebelumnya bersama kami. Data menunjukkan Sean melakukan perbaikan di sisi pengereman. Kami tidak melulu mempertimbangkan catatan waktu karena tes ini lebih fokus pada pengembangan ban," kataTost.
Baca juga: Sean penasaran dengan Toro Rosso di F1 Amerika
Baca juga: Sean Gelael akan tampil dengan Toro Rosso di FP1 GP Amerika
Baca juga: Tim Pertamina menyodok ke posisi empat klasemen F2
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2018