Di lantai dua rumah tersebut, barang-barang sang pemilik berceceran. Tidak ada kehidupan di sekitarnya. Tidak hanya di Petobo, rumah-rumah juga luluhlantak di Balaroa, Kelurahan Duyu. Meski masih ada sisa-sisa rumah yang utuh, desa itu juga sudah ditinggalkan oleh warganya.
"Saya sudah coba pulang ke rumah, tapi kalau sudah masuk ingin cepat-cepat keluar. Apalagi kalau ke kamar, saya masih takut," kata Fitriana yang lebih memilih tinggal di tenda pengungsian, tak jauh dari kampungnya.
Trauma memang masih menghantui masyarakat Palu. Namun mereka tidak lupa untuk bangkit kembali, perlahan, karena hidup terus berjalan.
Berikut videonya:
Baca juga: 50 tenda disiapkan untuk wisuda IAIN Palu pascagempa
Baca juga: Menikmati hunian sementara, melawan trauma
Baca juga: Sulteng akan pindahkan sekolah dari area terdampak likuifaksi
Pewarta: Monalisa
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018