Meulaboh (ANTARA News) - Dua warga Desa Paya Baroh, Kecamatan Panton Reu, Kabupaten Aceh Barat, dinyatakan positif terinfeksi malaria yang ditularkan dari monyet ekor panjang (Plasmodium knowlesi) saat beraktivitas di hutan.
"Suami istri yang terifeksi suka menjala ikan pada malam hari di hutan, diketahui terinfeksi setelah uji lab sample darah terhadap 100 orang dari satu desa dengan kecurigaan terserang malaria," kata Kepala UPTD Labkesda Aceh Barat, Nany Erlisa di Meulaboh, Aceh, Rabu.
Ia menjelaskan, bahwa parasit dari genus plasmodium tersebut secara alami hanya menginfeksi monyet, kemudian dapat ditularkan dari monyet ekor panjang kepada manusia melalui gigitan nyamuk. Namun belum ditemukan penularan dari manusia ke manusia.
Parasit tersebut tergolong langka, kasus serangan malaria ini baru ditemukan terjadi perdana di Aceh Barat, dan telah dilakukan upaya intervensi cepat karena penyakit ini bisa berakibat fatal bagi penderita hingga pada kematian.
"Keduanya sudah ditangani di Puskesmas, tim kesehatan terus memantau daerah sekitar untuk memastikan tidak ada lagi yang terifeksi, kalau si penderita tidak dapat menularkan penyakit itu pada orang lain," jelasnya lagi kepada wartawan.
Dinas Kesehatan Aceh Barat telah melakukan berbagai penanganan intensif terhadap temuan serangan demam secara berjamaah (febris) di salah satu desa di Aceh Barat itu, mulai dari perawatan pasien, fogging dan pemeriksaan sample darah 100 warga.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh Barat TR Ridwan, menyampaikan, dari 100 warga yang terserang demam tinggi tersebut, hanya dua orang yang positif terinfeksi malaria monyet dan merupakan kasus baru di daerah setempat.
"Ini jenis penyakit temuan pertama di daerah kami. Tim medis telah diintruksikan ke desa setempat melakukan penanganan hingga pembagian kelambu. Karena sudah ada jenis malaria ini, jadi perlu diantisipasi kepada yang lain," sebutnya.
Kepala Pengelola Program Malaria, Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat, Azwar Liza, menambahkan, penyakit ini dapat menjangkiti manusia apabila ada monyet yang terinfeksi parasit malaria sampai berkembang biak.
"Selanjutnya ada nyamuk yang menggigit monyet, dan kembali nyamuk menggigit manusia hingga berujung manusia juga terjangkit malaria monyet ini. Hasil diagnosa, kasus penyebaran ini masih tahap dari monyet ke manusia," katanya.
Baca juga: 12 kabupaten di di Papua Barat masih endemis malaria
Baca juga: Indonesia terima penghargaan UNPSA untuk penanganan malaria
Pewarta: Anwar
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018