Jakarta (ANTARA News) -- Tumpahan minyak bumi yang terjadi di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur beberapa waktu lalu menjadi peringatan bagi pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan di industri minyak bumi Tanah Air tak hanya untuk meningkatkan keamanan infrastruktur, tapi juga langkah penanggulangan terhadap risiko kerusakan ekosistem.


Hal ini disampaikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam paparannya di acara Simposium Internasional Lingkungan Kelautan yang diselenggarakan oleh Universitas Balikpapan dan Slickbar Indonesia di Jakarta, Rabu.


"Diperlukan kesiapsiagaan penanggulangan pencemaran tepatnya kepada para pengelola kegiatan pelabuhan, dan juga pengelola unit pengeboran minyak," ujarnya.


Budi menambahkan, dirinya mengapresiasi berbagai upaya yang dilakukan sektor swasta dan akademisi dalam mencarikan solusi meminimalisir terjadinya tumpahan minyak di lautan.


Pada acara simposium internasional lingkungan kelautan ini menghadirkan beberapa narasumber diantaranyaKepala Seksi Penanggulangan Musibah, Subdirektorat Penanggulangan Musibah dan Pekerjaan Bawah Air Ditjen Hubla Anung Trijoko Wasono, S.H., M.H., Ari Bowo, (Pertamina Hulu Energi), Manajer Pembelaan dan Respon Cepat WALHI Edo Rakhman, dan Oceanography Data Analyst PT. LAPI ITB Dr. Eng. Aditya R. Kartadikaria, S.Si., M.Eng.



Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2018