Jakarta (ANTARA News) - Pelatih ganda putra bulutangkis Indonesia Herry Iman Piengardi menyatakan pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto sudah kehabisan fokus saat menghadapi pasangan "gado-gado" Kim Sa Rang (Korea Selatan)/Tan Boon Heon (Malaysia) dalam Korea Masters 2018.
Pada kejuaraan yang berlangsung di Gwangju, Korea Selatan itu, pasangan Fajar/Rian ditaklukkan oleh pasangan tersebut dalam pertarungan tiga gim dengan skor 13-21, 21-18 dan 12-21.
“Saya tidak kaget dengan hasil tersebut, karena Fajar/Rian sudah bertanding terus-menerus tanpa henti di empat negara. Jadi, fokus mereka (Fajar/Rian) sudah habis,” kata Herry saat dihubungi Antara di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, pasangan merah putih tersebut sebelumnya sudah melakoni kejuaraan bulutangkis di tiga negara, yakni China, Hong Kong dan India. Sedangkan, Korea Selatan menjadi negara ke-empat yang dikunjungi.
“Bukan kelelahan, tapi konsentrasi Fajar/Rian saat itu juga sudah mulai menurun dan fokusnya habis. Karena sudah bertanding secara-berturut-turut di empat negara,” ujar Herry.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan lawan yang dihadapi oleh Fajar/Rian saat itu juga merupakan mantan pemain bulutangkis top dunia, sehingga tidak mudah untuk mengalahkannya.
“Lawannya adalah mantan pemain top dunia. Sementara itu, Fajar/Rian sudah kehabisan fokus dan konsentrasi menurun, jadi semakin sulit untuk mengalahkan lawannya itu,” ungkap Herry.
Dengan kekalahan Fajar/Rian dalam turnamen Korea Masters 2018, maka dapat dipastikan keduanya tidak dapat mengikuti BWF World Tour Finals 2018.
Dalam kejuaraan BWF World Tour Finals 2018, Indonesia memiliki dua perwakilan pasangan ganda putra, yaitu Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Baca juga: Fajar/Rian raih gelar juara di India
Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2018