Jakarta (ANTARA News) - Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH Maruf Amin, tidak hadir pada acara diskusi "Dari Tokoh Bangsa untuk Republik" yang agendanya mendengarkan pemikiran KH Ma'ruf Amin mengenai kerakyatan, kebangsaan, dan kedaulatan.
Diskusi "Dari Tokoh Bangsa untuk Republik" itu diselenggarakan Megawati Institute di Ruang Galery, Gedung Priamanaya Energi, Jalan Proklamasi, Jakarta, Rabu.
Setelah hampir satu jam dari waktu yang dijadwalkan dalam undangan pada pukul 12:30 WIB, KH Ma'ruf Amin belum tampak hadir. Direktur Eksekutif Megawati Institute, Arif Budimanda, membuka diskusi dan mengatakan bahwa KH Ma'ruf Amin tidak bisa hadir karena ada kegiatan lain yang tidak bisa ditinggalkan.
Namun, KH Ma'ruf Amin mengirimkan rekaman suaranya yang menyampaikan pandangannya soal Pancasila, proses pembentukan negara, serta komitmen persatuan bangsa.
"Saya mendapat kabar Pak Kiai Ma'ruf tidak dapat hadir pada pukul 10:20 WIB. Waktunya sangat mepet, sehingga diskusi ini harus tetap berlangsung," katanya.
Karena itu, tim dari Megawati Institute langsung mendatangi kediaman KH Ma'ruf Amin, di Jalan Situbondo, Menteng. "Kami berhasil meminta Kiai Ma'ruf Amin untuk menyampaikan pandangannya soal kerakyatan, kebangsaan, dan kedaulatan, melalui rekaman suara," katanya.
Rekaman suara dari KH Ma'ruf Amin itu kemudian diperdengarkan oleh Megawati Institute di ruangan diskusi yang dihadiri sekitar 100 orang. Dalam rekamannya KH Ma'ruf Amin mengatakan, "Mohon maaf, saya tidak bisa hadir, karena ada halangan yang tidak bisa saya tinggalkan. Saya berharap bahwa pertemuan ini tetap memberikan manfaat dan nilai, terutama bagi kita sebagai bangsa Indonesia," katanya.
Hadir pada diskusi tersebut tamu undangan antara lain, Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah, Politisi senior Partai Golkar Theo L Sambuaga, dan Wakil Sekretaris Persis Muhammad Furqon.
Baca juga: TKN Jokowi-Ma'ruf sebut pertarungan jargon ibarat "bersih-bersih lahan"
Baca juga: Habaib muda deklarasi dukung Jokowi-KH Ma'ruf Amin
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2018