Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Perekonomian Boediono mengatakan pemerintah optimis inflasi pada akhir tahun sesuai dengan target yaitu 6,3 persen setelah pihaknya dirasa mampu mengamankan arus bahan-bahan pokok. "Saya punya optimisme target inflasi akhir tahun sesuai dengan APBN 2007," katanya dalam konferensi pers menghadapi lebaran di Jakarta, Jumat. Ia mengatakan, pihaknya saat ini tengah bekerja untuk mengamankan kelancaran arus bahan-bahan pokok menyambut lebaran guna menjaga inflasi terkendali. "Inflasi kan keseimbangan antara arus uang dan arus barang, arus barang inilah yang ingin kita amankan selama beberapa bulan ke depan. Fokusnya adalah bahan-bahan pokok masyarakat. nampaknya arus barang bisa kita amankan," katanya. Sementara itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Hartadi memperkirakan akan terjadi penurunan inflasi pada bulan ini. "Dari berbagi survey justru keliatan akan terjadi penurunan bila dibandingkan dengan Agustus, pada minggu pertama September. Agustus jumlah kenaikannya memang istimewa dan diluar perkiraan semua pihak, termasuk perkiraan BI. oleh karena itu melihat perkiraan minggu ini yang terus menurun, ini sudah akan menghasilkan penurunan-penurunan kembali," katanya. Ia menambahkan saat ini pihaknya belum bisa memprediksi secara pasti penurunan tersebut secara perbandingan antar tahun (year on year). "Secara year on year saya tidak bisa meramal. Namun minggu pertama (September) itu terjadi penurunan-penurunan, minggu selanjutnya saya belum tahu karena Ramadhan baru mulai dua hari terakhir ini. Kami melihat beras ada penurunan, rata-rata terjadi penurunan," katanya. Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan tingkat/laju inflasi pada bulan September 2007 masih di bawah satu persen meskipun sudah memasuki bulan puasa dan menjelang lebaran. "Saya tidak tahu (berapa laju inflasinya) karena harus menunggu dua pekan lagi. Tetapi kalaupun ada inflasi kita harap tidak terlalu besar, kemungkinan masih di bawah satu persen," kata Kepala BPS, Rusman Heriawan di Kementerian Koordinator Perekonomian Jakarta, Jumat. Menurut dia, harga beberapa kebutuhan pokok menunjukkan adanya kestabilan bahkan penurunan seperti beras, minyak goreng, dan minyak tanah dalam 2 minggu terakhir. "Memang ada potensi inflasi yang berasal dari harga telur, daging ayam ras, dan cabe. Itu tidak ada yang bisa mengintervensi. Pihak manapun tidak ada yang bisa mengintevensi karena faktor musiman. Lagi juga porsinya kan kecil saja, jadi biar sajalah," katanya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007