Pekanbaru (ANTARA News) - Gempa yang melanda Bengkulu dan Sumatra Barat pada Rabu (12/9) dan Kamis (13/9) getarannya juga dirasakan di wilayah Riau, namun tidak mempengaruhi produksi pertambangan minyak di daerah itu.
Dua perusahaan pertambangan minyak di Riau, PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) dan Badan Operasi Bersama (BOB) Pertamina-PT Bumi Siak Pusako, ketika dikonfirmasi ANTARA News, Jumat, mengatakan gempa tidak mempengaruhi produksi minyak mereka.
"Getaran gempa memang dirasakan, bahkan di kawasan ladang minyak juga. Namun kami sudah diberitahu teknisi di lapangan gempa tidak berpengaruh baik terhadap produksi maupun peralatan di sumur minyak," ujar Manager Humas PT CPI Hanafi Kadir.
Ia menjelaskan, aktivitas di ladang-ladang minyak Chevron yang berada di Riau berjalan normal dan produksi sebesar 450.000 barrel/hari masih tetap.
Sementara itu BOB yang mengelola ladang minyak Coastal Plains Pekanbaru (CPP) Block yang berada di wilayah Kabupaten Siak dan Bengkalis juga tidak terganggu dengan terjadinya gempa.
"`Enggak` ada pengaruh secara signifikan. Gempa memang terasa di lokasi tapi tidak berpengaruh terhadap aktivitas pertambangan," kata Humas BOB Amroe Wahyudi.
Menurut dia, dari 430 sumur minyak yang terdapat di blok CPP, hingga kini masih berjalan normal dengan produksi 24.000 barrel/hari.
"Hingga kini kondisi sumur-sumur minyak masih berjalan normal, namun efek di bawah tanah akibat gempa kita belum tahu," ujar Amroe.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007