Situbondo (ANTARA News) - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meninjau latihan bantuan tempur terpadu 2018 di Pusat Latihan Tempur Marinir Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, Rabu pagi.
Panglima yang didampingi oleh tiga kepala staf angkatan, yakni KSAD Jenderal TNI Mulyono, KSAL Laksamana TNI Siwi Sukma Adji dan KSAU Marsekal TNI Yuyu Sutisna menyaksikan langsung latihan tempur dengan menggunakan pesawat tempur, kapal perang dan meriam yang melibatkan ribuan personel gabungan dari tiga matra.
Panglima TNI yang mengenakan seragam loreng berkacamata hitam menyaksikan secara seksama jalannya latihan ini.
Wajahnya sangat sumringah ketika tembakan demi tembakan berhasil mengenai sasaran.
Latihan ini digelar selama dua hari yakni pada tanggal 27-28 November 2018 di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Marinir Asembagus, Situbondo, Jawa Timur.
Pelaksanaan latihan ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme, kemampuan dan keterampilan prajurit TNI dalam melaksanakan prosedur bantuan tembakan sehingga memliki kemampuan yang andal dalam menggunakan sarana bantuan tembakan yang tersedia untuk mendukung tugas Komando Gabungan TNI.
Selain itu, dalam latihan tersebut juga akan diujikan efektifitas dan akurasi senjata yang dimiliki TNI baik dari darat dengan sejumlah senjata alat berat, dari laut bantuan tembakan dari KRI, dan dari bantuan tembakan dari udara pada satu titik koordinat yang telah ditentukan.
Sedangkan sasaran latihan tersebut antara lain mampu dalam pelaksanaan tembakan sesuai prosedur dengan tepat dan aman, mampu melaksanakan prosedur mekanisme kerja koordinasi bantuan tembakan, mampu koordinasi tentang penggunaan senjata bantuan dari masing-masing matra, mampu koordinasi tentang penggunaan ruang udara dan mampu ciptakan daya tempur maksimal pada suatu operasi tempur.
Pada Latihan Bantuan Tembakan Terpadu TNI 2018 mengangkat tema "Satuan Bantuan Tembakan Komando Gabungan TNI Menyelenggarakan Bantuan Tembakan Untuk Mendukung Keamanan Militer Guna Keberhasilan Tugas Operasi Komando Gabungan TNl Dalam Rangka Operasi Militer Perang".
Unsur yang terlibat sebanyak 1.427 prajurit TNI terdiri dari pelaku 440 prajurit TNI AD, 469 prajurit TNI AL, 193 prajurit TNI AU dan 75 prajurit Satkomplek TNI serta 250 personel penyelengara.
Sedangkan AIutsista yang dikerahkan antara lain, satu KRI Sultan Iskandar Muda 367, empat Pesawat Tempur F- 16, empat unit Pesawat Tempur Super Tucanno, dua unit Helly MI-35 Penerbad, satu unit Ml-17, 1 satu unit HeIly Bell-412 Penerbad.
Kemudian alat berat TNI yang akan melaksanakan penembakan yaitu enam MO-81 Yonif 509, enam Pucuk Meriam Howitzer 105 Artileri Medab 8, enam Astros Artileri Medan 1/2 K, enam Meriam Caesar 155, tiga Pucuk Mortir 81, empat unit RM 70 Grad dan delapan How-105 Pasrat.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018