Palu (ANTARA News) - Pemerintah Sulawesi Tengah (Sulteng) akan memindahkan sekolah-sekolah di area yang pada 28 September terdampak gempa, tsunami dan likuifaksi ke daerah yang lebih aman dari bencana.

Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulteng Hatijah Yahya di Palu, Rabu, mengatakan pemindahan sekolah antara lain mencakup dua SMK negeri dan lima SMK swasta di area terdampak likuifaksi di Kota Palu dan Kabupaten Sigi.

Sekolah yang akan direlokasi, menurut dia, terdiri atas SMK Negeri 8 Palu dan SMK Negeri 1 Sigi serta sekolah swasta SMK Justitia Palu, SMK Islamic Center Palu, SMK PGRI Palu, SMK Janur Persada Sigi, dan SMK Muhammadiyah Marawola Sigi.

Ia mengatakan sekolah-sekolah yang berada pada zona merah likuifaksi itu rusak parah akibat bencana 28 September.

"Lokasi pembangunannya sudah ada dan tinggal menunggu anggaran pembangunan dari pemerintah," kata Hatijah.

Sementara proses relokasi dan pembangunan sekolah baru berjalan, kegiatan belajar mengajar serta ujian masih diselenggarakan di sekolah-sekolah terdampak bencana.

Murid-murid masih bisa belajar di ruang kelas yang masih bisa digunakan di sekolah-sekolah yang tingkat kerusakannya ringan sampai sedang. Sedangkan di sekolah-sekolah yang bangunannya rusak parah, kegiatan belajar mengajar diselenggarakan di tenda-tenda sekolah darurat bantuan dari pemerintah dan Unicef, organisasi pendanaan anak Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana sebanyak 2.736 gedung sekolah terdampak gempa yang pada akhir September mengguncang wilayah Palu, Donggala dan Sigi di Sulawesi Tengah.

Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sigi Gayus Sampe mengatakan gempa dan likuifkasi telah menyebabkan kerusakan 104 unit sekolah yang tersebar di 13 kecamatan di Sigi.

Baca juga:
Kegiatan belajar mengajar di Palu pulih awal Desember
UNICEF bantu tenda untuk kelas darurat di Sulawesi Tengah

Pewarta: Anas Masa
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018