betapa sulitnya bagi bank sentral AS untuk menentukan tingkat suku bunga netral dan tingkat maksimum pekerjaan

New York, (ANTARA News) - Federal Reserve AS akan lebih memperhatikan data ekonomi baru seiring kenaikan suku bunga bertahap yang semakin mendekati sikap netral, orang nomor dua di bank sentral AS mengatakan pada Selasa (27/11).

Dalam pidato yang diucapkan dengan hati-hati segera setelah kejatuhan pasar yang gergejolak lainnya, Wakil Ketua Fed Richard Clarida menekankan betapa sulitnya bagi bank sentral AS untuk menentukan tingkat suku bunga netral dan tingkat maksimum pekerjaan.

"Proses pembelajaran ini ... ketika data baru tiba mendukung kasus untuk normalisasi kebijakan bertahap, karena hal itu akan memungkinkan The Fed untuk mengumpulkan lebih banyak informasi dari data tentang tujuan akhir untuk kebijakan suku bunga," katanya.

The Fed telah memasuki siklus kenaikan suku bunga kuartalan dan diperkirakan akan mengetatkan kebijakannya lagi bulan depan. Tetapi tanda-tanda perlambatan di luar negeri dan volatilitas pasar hampir dua bulan - termasuk aksi jual tajam pekan lalu - telah menutupi gambaran AS yang sebagian besar cerah, di mana ekonomi tumbuh jauh di atas potensi dan pengangguran yang terendah sejak 1960-an.

Clarida, yang bergabung dengan Fed pada September, mengatakan bank sentral harus bertujuan untuk mempertahankan pertumbuhan AS dan menjaga kenaikan atau penurunan inflasi dari target dua persen.

"Pada tahap siklus suku bunga ini, saya percaya pihkanya akan sangat penting untuk memantau berbagai data," katanya pada konferensi para bankir dan operator pasar di New York. "Risiko-risiko telah menjadi lebih simetris dan kurang condong ke penurunan" dari tahun lalu, katanya.

Indeks S&P 500 telah jatuh sekitar 8,5 persen sejak awal Oktober, ketika Ketua Fed Jerome Powell menyuarakan nada cukup percaya diri tentang ekonomi dan perlunya The Fed untuk menghindari "overheating". Powell, Clarida dan pejabat The Fed lainnya sejak itu terdengar lebih berhati-hati, menunjuk ke pelambatan di Eropa, Jepang dan China.

Pada September, pembuat kebijakan The Fed memperkirakan bahwa kebijakan suku bunga "netral" - yang, secara teoritis, tidak akan memacu atau mengekang permintaan dalam ekonomi - sekitar 3,00 persen. Mereka juga diperkirakan menaikkan suku bunga dari 2-2,25 persen saat ini ke sedikit di atas tingkat itu sekitar awal 2020, menurut perkiraan.

Tetapi beberapa investor dan ekonom sekarang mempertanyakan apakah The Fed akan menaikkan suku bunga tiga kali atau lebih pada 2019 seperti yang direncanakan, atau menghentikan siklus pengetatan beberapa waktu pada semester pertama tahun ini.

Pada Selasa (27/11), Clarida menawarkan beberapa petunjuk.

Dia mengatakan ada "berbagai pandangan" di antara pembuat kebijakan tentang di mana posisi netral, dan bahwa itu "adalah masalah penilaian." Clarida fokus pada ekspektasi inflasi di antara indikator lainnya, dan mengatakan bahwa sementara ia mengharapkan harga tetap berlabuh di target, ia mengamati tanda-tanda bahwa ukuran yang disukai The Fed bisa "berjalan kurang dari dua persen."

Namun secara keseluruhan, fundamental ekonomi dan pasar tenaga kerja tetap "kuat" dengan meningkatnya pertumbuhan upah, katanya, memprediksi pertumbuhan akan terus berlanjut setidaknya hingga paruh kedua tahun depan menandai rekor ekspansi terpanjang AS.

Baca juga: Fed tahan suku bunga, tetap di jalur untuk kenaikan Desember
Baca juga: Meski dikritik Trump, BI yakini Fed tidak ubah rencana kenaikan bunga

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018