Kontrak emas turun sembilan dolar AS atau 0,74 persen menjadi 1.213,4 dolar AS per ounce
Chicago (ANTARA News) - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange kembali lebih rendah pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena penguatan dolar AS mengurangi permintaan terhadap logam mulia.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember, sebut Xinhua, turun sembilan dolar AS atau 0,74 persen, menjadi ditutup pada 1.213,4 dolar AS per ounce.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,37 persen menjadi 97,44 pada pukul 18.00 GMT.

Kurs dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena sterlings melemah setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan kesepakatan Brexit Inggris mungkin merusak perdagangan antara kedua negara.

Dolar AS juga memperpanjang kenaikannya setelah Wakil Ketua Federal Reserve Richard Clarida mengatakan dalam pidato yang disampaikan kepada para bankir di New York pada Selasa (27/11) bahwa bank sentral akan terus mendukung kenaikan suku bunga.

Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS menguat maka emas berjangka akan turun, karena emas yang harga dalam dolar AS menjadi mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.

Emas berjangka memperpanjang penurunan untuk hari perdagangan keempat berturut, karena logam mulia terus berada di bawah tekanan oleh dolar AS yang lebih kuat serta kenaikan indeks-indeks acuan saham AS.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 12,1 sen AS atau 0,85 persen, menjadi menetap di 14,084 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Januari 2019 jatuh 12,5 dolar AS atau 1,47 persen, menjadi ditutup pada 835,3 dolar AS per ounce.

Baca juga: Dolar AS menguat setelah Trump ragukan kesepakatan Brexit
Baca juga: Dolar AS dan saham menguat, harga emas turun

 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018