Washington (ANTARA News)- AS dan China siap memberikan bantuan bahan bakar minyak seharga jutaan dolar kepada Korea Utara (Korut), jika negara itu mengumumkan dan menghentikan program senjata nuklirnya, kata para pejabat AS, Kamis waktu setempat (Jumat WIB). Bantuan yang direncanakan itu diumumkan ketika laporan-laporan media yang mengutip sumber-sumber intelijen menyatakan bahwa Korut mungkin membantu Suriah membangun satu program senjata nuklir, yang menimbulkan kecemasan menyangkut catatan proliferasi nuklir Pyongyang. Berdasarkan satu program perlucutan program senjata nuklir dengan imbalan bantuan, China diperkirakan akan mengirim 50.000 ton bahan bakar minyak kepada tetangga komunisnya bulan ini disusul dengan pengiriman yang sama oleh AS, kata seorang pejabat pemerintah AS, yang berbicara tanpa bersedia disebutkan namanya. Pemerintah Presiden George W. Bush melaporkan kepada Kongres, Rabu "tentang niatnya untuk memberikan 25 juta dolar yang akan merupakan pengiriman ketiga 50.000 ton bahan bakar minyak ke Korut," kata pejabat itu kepada AFP. Kongres AS harus diberitahu setiap pengiriman bantuan Washington kepada Korut, yang kini sedang kena sanksi-sanksi. Pyongyang, yang melakukan ujicoba senjata nuklir Oktober tahun lalu, juga masuk daftar hitam AS sebagai negara-negara sponsor terorisme. Bantuan pertama bahan bakar minyak yang diberikan Korsel dikirim Juli lalu setelah tetangga utaranya menutup reaktor nuklir Yongbyon sebagai bagian dari perjanjian enam negara pada 13 Februari yang menjanjikan bantuan enerji dan diplomatik dan jaminan-jaminan keamanan kepada Pyongyang jika ia menghentikan program senjata nuklirnya. "Dan China siap mengirimkan bahan bakar minyak keduanya mungkin September ini," kata pejabat AS itu. Pengiriman-pengiriman bahan bakar minyak China dan AS diperkirakan akan menuju Korut setelah negara itu setuju mengumumkan dan menghentikan program nuklirnya dalam perundingan enam negara di Beijing kemungkinan pekan depan di antara utusan dari kedua Korea, China, AS, Rusia dan Jepang. Menjelang perundingan di Beijing nanti, para ahli dari AS,China dan Rusia merampungkan kunjungan dua hsri ke kompleks nuklir Yongbyon , Korut , kata jurubicara Deplu Sean McCormack. Mereka akan berbicara dengan para pejabat di Pyongyang, Jumat tentang bagaimana menghentikan kegiatan fasilitas-fasilitas nuklir. Pada saat usaha-usaha sibuk dilakukan bagi denuklirisasi, stasiun televisi US News mengatakan Korut mungkin membantu Suriah membangun sejumlah failitas nuklir. Dinas rahasia Israel menyiarkan informasi itu kepada pemerintah AS, kata suratkabar Washington Post, Jumat, mengutip sumber-sumber intelijen yang tidak disebutkan namanya. Israel baru-baru ini melakukan penerbangan pengintaian di Suriah, memotret lokasi-lokasi yang mungkin merupakan instalasi nuklir yang diperkirakan para pejabat Israel telah dipasok dengan bahan baku dari Korut, kata suratkabar The New York Times, Kamis. Deplu, Jumat, menegaskan kekuatirannya menyangkut kegiatan-kegiatan penyebaran nuklir Korut. (*)

Copyright © ANTARA 2007