Pasar kerja internasional belum menjadi pilihan strategis, ini terutama karena keadaan SDM kita yang relatif terbatas
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menilai pasar kerja internasional memiliki potensi besar bagi sumber daya manusia (SDM) Indonesia namun selama ini belum menjadi pilihan strategis.
"Pasar kerja internasional belum menjadi pilihan strategis, ini terutama karena keadaan SDM kita yang relatif terbatas," kata Hanif dalam Kompas100 CEO Forum di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan pengelolaan ketenagakerjaan di Indonesia sebagai negara pengirim tenaga kerja migran masih jarang mengoptimalisasi peluang yang ada di pasar internasional.
Padahal, lanjut Hanif, pemanfaatan peluang pasar kerja global tersebut bisa memberikan dampak positif bagi perekonomian di dalam negeri.
"Kalau berbicara migran, kita lebih suka managing risk, jarang mengoptimalisasi peluang yang ada. Kalau bisa optimalisasi peluang, seperti yang dilakukan Filipina dan Thailand, ini bisa menjadi potensi besar bagi ekonomi," ujar dia.
Hanif menjelaskan bahwa salah satu syarat untuk memanfaatkan pasar kerja internasional secara optimal adalah melalui pengembangan kemampuan dan keterampilan.
Menurut dia, terdapat tiga persoalan yang sering dihadapi tenaga kerja Indonesia untuk bisa lebih menarik bagi pasar kerja global, yaitu bahasa, komputer, dan soft skill.
"Saya merasa ketiga hal ini perlu ditingkatkan melalui pendidikan formal juga," ujar dia.
Baca juga: Menaker : tingkat pengangguran terus turun
Baca juga: Angkatan kerja Agustus 2018 tercatat 131,01 juta
Pewarta: Calvin Basuki
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018