Hal tersebut, menurut Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Xiao Qian, mengindikasikan kemajuan dalam kontak antar manusia dari Indonesia dan Tiongkok.
“Dalam lima tahun terakhir, kontak antar masyarakat telah memasuki fase baru. Telah terjadi banyak pertukaran baik dalam bidang pariwisata, pendidikan, media, aktifitas generasi muda dan olah raga,” katanya saat memberikan pidato pembukaan dalam acara seminar ‘Indonesia-China 5 Years of Comprehensive Strategic Partnership di Jakarta, Selasa.
Sebelumnya telah dilaporkan bahwa Indonesia sendiri telah menjadi salah satu dari 10 besar negara tujuan wisatawan Tiongkok di tahun 2017.
Indonesia sendiri gencar melakukan promosi pariwisata di Tiongkok karena potensi pasar di negara Tirai Bambu itu diyakini cukup besar, dan pemerintah Indonesia telah menentukan target sebesar 2,6 juta kunjungan dari wisatawan Tiongkok selama tahun 2018 ini.
Menurut Dubes Xiao Qian, hubungan antar masyarakat kedua negara harus terus diperkuat, karena hal tersebut menjadi salah satu kunci dari kemitraan bilateral dua negara yng kokoh.
“Kita harus terus melakukan usaha yang konsisten untuk memperluas dan memperdalam pertukaran antar manusia di berbagai bidang, termasuk media, keagamaan, aktifitas generasi muda, olah raga dan pariwisata, guna mrningkatkan dukungan publik atas hubungan Indonesia dengan Tiongkok,” jelasnya.
Lima tahun yang lalu, pemimpin Indonesia dan Tiongkok sepakat untuk mengubah kemitraan komprehensif kedua negara menjadi hubungan komprehensif strategis.
Sejak diubahnya status hubungan tersebut, Dubes Xiao meyakini bahwa hubungan bilateral Indonesia dan Tiongkok kian mengalami kemajuan, termasuk di dalam hubungan antar masyarakat.
Baca juga: Dubes Tiongkok sebut hubungan bilateral alami kemajuan signifikan
Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018