"Saat ini faktor ambil untung cukup mendominasi...
Jakarta (ANTARA News) - Pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah pada Selasa pagi sebesar 36 poin ke posisi Rp14.507 dibandingkan sebelumnya Rp14.471 per dolar AS, dinilai wajar setelah kemarin mengalami apresiasi.
"Laju rupiah tertahan pada pagi ini, namun hal itu dinilai wajar setelah pada hari sebelumnya terapresiasi hingga ke angka Rp14.400-an per dolar AS," kata Pengamat pasar uang Bank Woori Saudara Indonesia Tbk, Rully Nova, di Jakarta, Selasa.
Dalam pergerakan hariannya, lanjut dia, nilai tukar rupiah di pasar valas akan terus bervariasi sesuai dengan sentimen yang beredar.
"Saat ini faktor ambil untung cukup mendominasi, diharapkan bersifat jangka pendek," katanya.
Menurut dia, dengan fundamental ekonomi Indonesia yang kondusif di tengah ketidakpastian global maka peluang bagi rupiah untuk kembali ke area positif masih terbuka.
Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan mata uang kuat Asia seperti yen Jepang dan dolar Hong Kong bergerak menguat terhadap dolar AS, itu bisa menjadi sentimen positif bagi rupiah.
"Diperkirakan rupiah dapat bergerak menuju kisaran Rp14.450-Rp14.470 per dolar AS dengan tetap dalam penjagaan Bank Indonesia," katanya.
Baca juga: Dolar AS menguat di tengah ketidakpastian kesepakatan brexit
Baca juga: Yuan China melemah tipis terhadap dolar AS
Baca juga: Darmin: tekanan kepada kurs belum akan usai
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018