Kalau tidak punya anggaran itu bagaimana gurunya majuJakarta (ANTARA News) - Pemerintah daerah agar mendorong guru melek teknologi karena tuntutan perkembangan zaman dan kesiapan sektor pendidikan menghadapi era revolusi industri 4.0, kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat (BKLM) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ari Santoso.
"Pelatihan-pelatihan yangg dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terbatas, dan operasional pengembangan guru tetap adanya di kabupaten dan kota," kata Ari usai jumpa pers International Symposium on Open, Distance and E-learning (ISODEL) 2018 di Kemdikbud, Jakarta, Senin.
Dia mengatakan pemerintah daerah juga memiliki tanggung jawab dalam meningkatkan mutu pendidikan salah satunya melalui pengembangan profesi guru, oleh karena itu sudah sepatutnya mengalokasikan anggaran untuk peningkatan kapasitas guru.
"Kalau tidak punya anggaran itu bagaimana gurunya maju," tuturnya.
Pada saat ini, teknologi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan karena tuntutan zaman.
Baca juga: Wapres harap guru Indonesia "melek" teknologi
"Kalau guru saja ada yang tidak mengenal teknologi bagaimana dia mengembangkan dirinya, kedua bagaimana dia menyiapkan generasi ini yang berhadapan dengan teknologi, makanya guru ini mau tidak mau harus mengenal betul teknologi," tuturnya.
Dia menuturkan memang ada beberapa guru yang usianya sulit beradaptasi dengan teknologi. Di Amerika Serikat, dia menuturkan ada guru yang sangat mengaplikasikan teknologi dan ada yang tidak bisa mengaplikasikan teknologi namun tetap mengajar.
"Dia mengajar di bagian yang memang tidak perlu teknologi, masing-masing punya peran. Mengubah guru untuk 100 persen melek teknologi bukan sesuatu yang mudah, guru kita ada tiga juta lebih," lanjutnya.
Untuk itu, pengembangan profesi guru bukan semata-mata terletak pada pemerintah pusat, tapi pemerintah daerah juga punya peran dalam memajukan profesi guru di wilayah mereka masing-masing.
Baca juga: Guru harus "melek" teknologi
Baca juga: Para Guru yang Melek Teknologi Merevolusionerkan Kegiatan Belajar Mengajar di Asia
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018