Dalam rangka memenuhi kebutuhan satu desa satu penyuluh, pada 2017 telah diangkat 6.033 tenaga harian lepas menjadi Penyuluh PNS

Jakarta (ANTARA News) - Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM (BPPSDM) Pertanian Kementerian Pertanian mencatat jumlah tenaga penyuluh pertanian PNS mengalami peningkatan 24 persen dari 25.473 orang menjadi 31.511 orang.

Kepala BPPSDM Pertanian Momon Rusmono dalam paparan kinerja empat tahun BPPSDMP di Kantor Pusat Kementerian Pertanian Jakarta, Senin, mengatakan peningkatan tersebut salah satunya karena ada pengangkatan Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THLTB-PP) menjadi Penyuluh Pertanian baru.

"Dalam rangka memenuhi kebutuhan satu desa satu penyuluh, pada 2017 telah diangkat 6.033 tenaga harian lepas menjadi Penyuluh PNS," kata Momon.

Saat ini tenaga Penyuluh Pertanian PNS menjadi 31.511 orang, dari sebelumnya pada tahun 2015 sebanyak 25.341 orang.

Dengan pengangkatan Penyuluh Pertanian PNS, tenaga harian lepas pun menjadi berkurang dari sebelumnya 25.313 orang pada 2015 menjadi hanya 12.548 pada 2018.

Sementara itu, tenaga penyuluh swadaya juga terus meningkat dari 21.601 orang pada 2015 menjadi 25.466 orang pada 2018.

Ia menyebutkan dalam mewujudkan visi Kementerian Pertanian yakni kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani, BPPSDM Pertanian turut mengkoodinasikan program-program pembangunan pertanian melalui Balai Penyuluhan Pertanian (BPP).

BPP sebagai kelembagaan penyuluhan di tingkat kecamatan ini jua turut melakukan pengembangan kemitraan, konsultasi bisnis dan penyediaan data informasi pembangunan pertanian.

Sebelumnya pada 2014, terdapat 5.251 BPP, kemudian meningkat menjadi 5.647 pada 2018.

"Peningkatan BPP ini diperkuat karena ada dana alokasi khusus 2016-2018 sebanyak 700 BPP," kata Momon.

Ia menambahkan dana alokasi khusus (DAK) untuk setiap BPP sebesar Rp500 juta, antara lain digunakan untuk renovasi, rehabilitasi dan pembangunan BPP, termasuk sarana penyuluhan.

Baca juga: Polbangtan terapkan pembelajaran "teaching factory"

Baca juga: Penyuluh buat petani Lombok Barat untung besar dengan tumpang sari

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2018