Bengkulu (ANTARA News) - Menko Kesra Aburizal Bakrie minta agar seluruh pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhamad Yunus (MY) Bengkulu segera dirawat di ruangan.
"Kita tak bisa membiarkan pasien dirawat di lapangan seperti ini, saya minta segera dipindahkan ke ruangan," kata menteri saat meninjau tempat perawatan pasien di tenda-tenda di lapangan depan gedung RSUD MY Bengkulu, Kamis.
Menurut dia, kalau hanya tiga hari boleh saja mereka ditempatkan di lapangan karena jika tetap di ruangan khawatir trauma dan was-was akan terjadi lagi gempa bumi.
Namun setelah tiga hari atau traumanya mulai hilang harus segera dikembalikan dan dirawat di ruangan.
Sebanyak 280 pasien yang sedang menjalani menjalani rawat inap di RSUD MY dan 14 korban luka-luka akibat gempa terpaksa dirawat di lapangan depan gedung rumah sakit itu, karena seluruh bangunan gedung RSUD mengalami retak-retak cukup parah.
Ical panggilan Aburizal Bakri meminta Pemprov Bengkulu atau instansi terkait, khususnya Dinas Pekerjaan Umum segera melakukan pemeriksaan kerusakan gedung RSUD itu, jika kerusakannya non struktural bisa segera diperbaiki sehingga bisa segera digunakan.
"Kalau memang bisa diperbaiki, perbaiki dulu agar pasien bisa dirawat di dalam, nanti baru kita programkan untuk melakukan renovasi total," katanya.
Namun, kalau nanti hasil penelitian ternyata kerusakan itu sifatnya strutural jangan dulu digunakan.
"Jika RSUD MY ini tidak bisa digunakan, saya minta pasein-pasien ini dipindahkan ke rumah sakit lain. Kan di Bengkulu masih ada rumah sakit TNI AD, RS Bhayangkara atau rumah sakit swasta lainnya," katanya.
Aburizal Bakrie bersama Mensos Bachtiar Chamsyah, Mekominfo M Nuh dan Menhub Jusman Syafii Djamal datang ke Bengkulu untuk meninjau kondisi daerah itu akibat gempa serta penanggulangan yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah setempat.
Asisten II Sekretariat Provinsi Bengkulu Ir Fauzan Rahim menjelaskan, melihat tingkat kerusakan yang ada kemungkinan terjadi pada strukturnya, sehingga harus dilakukan renovasi total terhadap RSUD MY.
"Kemungkinannya rusak struktural, namun tetap akan kita cek dulu untuk memastikannya," kata Fauzan yang mantan Kanwil PU Provinsi Bengkulu.
Menurut dia, bangunan RSUD MY juga mengalami kerusakan akibat guncangan gempa berkekuatan 7,3 SR yang terjadi pada 4 Juni 2000, namun tak terlalu parah sehingga hanya "dipoles" saja".
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bengkulu Zulkarnain Muin mengaku segera melakukan pemeriksaan terhadap kerusakan bangunan RSUD MY tersebut.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007