Jakarta (ANTARA News) - Forum Akademisi Indonesia (FAI) mengapresiasi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang telah bersedia menghadiri Seminar Nasional Forum Akademisi Indonesia (FAI) bertema “Akademisi memimpin negeri” yang digelar di Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) di Kalimalang Jakarta Timur, Sabtu.

“Kami mengapresiasi dan menghaturkan terimakasih kepada Gubernur DKI yang telah bersedia menjadi narasumber utama pada seminar nasional tersebut. Meski sudah menjadi gubernur, Pak Anies memang tetap merasa dekat dengan dunia akademis,” kata salah seorang Penasehat FAI, Aat Surya Safaat kepada pers di Jakarta, Minggu.

Pembicara lain pada seminar nasional yang dihadiri para pengajar dan mahasiswa UBSI serta beberapa perguruan tinggi lainnya itu adalah Ketua FAI yang juga akademisi, Indra Cahya Uno serta pengamat ekonomi yang juga Penasehat FAI, Ichsanudin Noorsy dengan keynote speaker ekonom senior, Rizal Ramli.

FAI itu sendiri adalah wadah inspiratif yang bertujuan mensinergikan potensi para akademisi seluruh Indonesia di manapun berada serta mewujudkan visi mencerdaskan anak bangsa menuju Indonesia berprestasi. Deklarasi pembentukan forum tersebut dilakukan pada 23 Mei 2015 di kampus BSI.

Aat lebih lanjut menjelaskan, FAI mengundang Anies Baswedan pada seminar bertema “Akademisi memimpin negeri” dengan harapan bahwa ke depan akan banyak pemimpin di Indonesia yang berasal dari kalangan akademisi seperti halnya Anies Baswedan, seorang akademisi yang kemudian menjadi gubernur.

“Ini penting, karena umumnya kalangan akademis itu berpikiran jauh ke depan, berpikir strategis, dan berpikir tentang kepentingan orang banyak,” kata mantan Kepala Biro Kantor Berita ANTARA di New York AS yang juga pernah menjadi Direktur Pemberitaan ANTARA itu.

Sementara itu Gubernur DKI pada seminar nasional tersebut juga memberikan apresiasi kepada jajaran pimpinan FAI yang menyelenggarakan acara dengan tema menarik yang mengajak kalangan akademisi supaya berwawasan politik secara dewasa serta tidak beranggapan bahwa politik itu kotor.

“Saya teringat kutipan Sekjen PBB Kofi Annan, bahwa kalau orang-orang baik hanya mau membayar pajak dengan baik, lalu siapa orang yang akan mengurusi uang pajak tersebut? Mencari orang yang baik kriterianya sulit, sehingga perlu dibuat sederhana saja, yakni mencari orang yang kompeten dan tidak bermasalah," kata Anies.

Mantan Rektor Universitas Paramadina itu juga mengajak kalangan akademisi untuk tidak hanya berperan di sektor private (swasta), tetapi juga dipikirkan untuk dapat berperan di sektor publik.

“Kalau akademisi dapat berperan di sektor publik, sejatinya itu juga bukan hal baru di Indonesia. Negeri ini terbangun oleh masyarakat terdidik. Lihat saja undang-undang yang terbangun dengan baik oleh masyarakat terdidik. Mereka kesehariannya membaca buku atau dapat disebut sebagai akademisi," katanya.

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018