Baghdad (ANTARA News) - Militer AS di Irak, Kamis mengumumkan dimulainya satu program di mana mereka akan membebaskan 50 sampai 80 tahanan setiap hari selama bulan suci Ramadan.
Ibadah Puasa mulai dilaksanakan di Irak, Kamis untuk kelompok minoritas Sunni sementara kelompok mayoritas Syiah baru akan mulai berpuasa, Jumat.
"Satuan Tugas 134, organisasi pimpinan AS yang bertanggungjawab atas operasi penangkapan, berharap akan membebaskan antara 50 dan 80 tahunan tiap hari selama bulan suci itu," kata sebuah pernyataan militer.
"Para tahanan yang akan dibebaskan adalah mereka yang oleh pasukan pimpinan AS tidak lagi ditahan karena alasan-alasan penting keamanan," kata Komandan Satuan Tugas 134 Mayjen Douglas Stone dalam pernyataan itu.
Mereka yang berhak mendapat pembebasan itu dibawah Operasi Cakar Singa, satu operasi gabungan antara pasukan pemerintah Irak dan AS akan ditinjau kembali oleh satu lembaga keadilan, kata Stone.
"Proses itu berlangsung jujur, terbuka bagi semua tahanan yang memenuhi syarat dan akan mencerminkan jumlah tahanan, dengan para tahanan Sunni dan Syiah mendapat perlakuan yang sama dan adil," kata pernyataan itu.
"Ini sama sekali tidak sektarian, proses non politik, yang akan memungkinkan para tahanan pulang ke rumah pada bulan Ramadan.
Sekitar 20.000 orang ditahan di tempat-tempat penahanan yang ditangani AS di Irak, sebagian besar di Kamp Bucca dekat kota pelabuhan Basra, di selatan dan Kamp Crupper dekat Baghdad.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007