Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis sore sekitar pukul 17.25 WIB bertempat di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, memimpin rapat kabinet terbatas mengenai upaya penanganan dampak gempa bumi di wilayah Bengkulu dan sekitarnya yang terjadi Rabu petang. Rapat terbatas itu dilakukan setelah menunggu kehadiran empat menteri yang diutus Presiden ke Bengkulu, tiba di pangkalan udara tersebut sekitar pukul 17.20 WIB. Empat menteri tersebut yakni Menko Kesra Aburizal Bakrie, Menkominfo Muhammad Nuh, Menhub Jusman Syafie Djamal dan Mensos Bachtiar Chamzah mendarat di Halim setelah terbang ke Bengkulu menggunakan sebuah pesawat carteran. Presiden dalam rapat itu akan menerima laporan dari para menteri yang meninjau langsung kondisi di lapangan, termasuk laporan dari Panglima TNI Djoko Suyanto yang sudah melakukan pemantauan dari udara di lokasi gempa pada Kamis pagi. Hadir dalam rapat itu, Wapres Jusuf Kalla, Kapolri Jenderal Sutanto, Menkeu Sri Mulyani, Kepala BMG Sri B Woro Harijono, Mendagri Mardiyanto, Menkes Siti Fadilah Supari dan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto. Gempa yang mengguncang wilayah Bengkulu dan sekitarnya telah mengakibatkan korban meninggal dunia sembilan orang, enam orang di Bengkulu dan tiga orang di Sumatera Barat. Selain itu, gempa tektonik berkekuatan 7,9 pada skala Richter yang mengguncang Bengkulu pada Rabu (12/9) pukul 18:10:23 WIB dan gempa susulan di beberapa daerah termasuk Padang, Sumatera Barat juga mengakibatkan sebanyak 23 orang luka berat dan 20 orang luka ringan. Kerugian fisik tercatat di Bengkulu delapan rumah rubuh, 68 rumah rusak berat dam 189 rumah rusak ringan sedangkan di Bengkulu Utara sebanyak 24 rumah rubuh, 267 rusak berat dan 459 rumah rusak ringan.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007