Jakarta (ANTARA News) - Bank Pembangunan Asia (ADB) menerbitkan obligasi benchmark global berdenominasi dolar AS untuk kedua kalinya pada tahun ini senilai 1 miliar dolar AS, dengan tenor 3 tahun, demikian dikutip dari situs resmi ADB, Kamis. Obligasi yang akan digunakan untuk kegiatan operasional non-konsesi ADB tersebut memperoleh pemesanan hingga 2 miliar dolar AS, dengan bank-bank sentral sebagai pembeli terbesar obligasi itu. Obligasi tersebut, yang memiliki kupon 4,375 persen per tahun, dibayar setiap enam bulan dan jatuh tempo pada 17 September 2010 itu pada 99,903 persen (harga diskon) dengan imbal hasil 50,5 persen di atas bunga obligasi AS yang jatuh tempo Mei 2010 4,50 persen. "Kami sangat senang dengan transaksi ini karena respon dari investor cukup tinggi sehingga pemesanan melebihi 2 miliar dolar AS," kata Bendahara ADB, Mikio Kashiwagi. "Ini memungkinkan ADB untuk menerbitkan dan menjual pada hari yang sama. Ketertarikan investor bank-bank sentral adalah yang terkuat." Sekitar 34 persen investor obligasi tersebut berasal dari Asia, 8 persen di Amerika Utara, 52 persen di Eropa, dan sisanya berasal dari kawasan lain di dunia. Secara akumulasi, pada tahun ini ADB menerbitkan obligasi hingga senilai 8 miliar dolar AS, termasuk 2 obligasi benchmark berdenominasi dolar AS, dua obligasi dalam dolar Kanada dan poundsterling, dan 4 obligasi dalam mata uang lokal Asia di Hongkong, Malaysia, Filipina, dan Singapura. ADB menargetkan penerbitan obligasi hingga 9 miliar dolar AS pada 2007. (*)

Copyright © ANTARA 2007