Sukabumi (ANTARA News) - Pemerintah Kota Sukabumi, Jawa Barat (Jabar), belum akan menetapkan status siaga darurat bencana meskipun Pemerintah Provinsi Jabar sudah menetapkan status itu sejak awal November hingga 31 Mei 2019.

"Walaupun memang sudah hampir sebulan ini cuaca kurang baik, seperti turun hujan disertai angin kencang bahkan petir, tetapi potensi bencana masih relatif kecil. Memang ada beberapa kejadian bencana, tetapi kategorinya ringan," kata Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi di Sukabumi, Sabtu.

Meskipun demikian, pihaknya tetap siaga, salah satunya pada Kamis (22/11), menggelar Apel Siaga Bencana 2018 di Lapangan Merdeka Kota Sukabumi untuk memantau kesiapan personel penanggulangan bencana yang berasal dari berbagai unsur, mulai dari pemerintah, Polri, TNI hingga relawan.

Pihaknya juga memeriksa kelengkapan peralatan bantuan untuk memberikan bantuan dan evakuasi jika terjadi bencana. Hasil pemantauan tersebut menunjukkan seluruh komponen siap dalam menghadapi sewaktu-waktu jika terjadi bencana, meskipun harapannya tidak ada bencana, namun harus tetap siaga.

Menurutnya, Kota Sukabumi masuk dalam salah satu daerah rawan bencana di Jabar, khususnya dalam bencana tanah longsor. Dari hasil pemetaan, kecamatan paling rawan longsor adalah Cikole karena masih banyak tebing dan warga yang tinggal di daerah itu.

"Yang terpenting dari semua itu adalah antisipasi, kesiapsiagaan dan kewaspadaan agar jika terjadi bencana dampak kerugian, baik harta maupun jiwa, bisa diminimalkan," ujarnya.

Berbeda dengan daerah tetangganya, Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman mengatakan Bupati Sukabumi sudah mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 360/Kep.620-BPBD 2018 tentang Siaga Darurat Banjir, Banjir Bandang dan Longsor yang terhitung sejak 1 November 2018 sampai 31 Mei 2019.

Keputusan tersebut sesuai dengan SK Gubernur Jabar tentang Siaga Darurat Bencana. "Tingkat terjadi bencana di Kabupaten Sukabumi cukup tinggi, bahkan sejak awal November sudah puluhan kali terjadi bencana, namun skalanya masih bisa dikatakan ringan hingga sedang dan tidak menyebabkan jatuhnya korban jiwa," katanya.

Baca juga: Jawa Barat siapkan kurikulum tanggap bencana

Baca juga: Karawang siapkan langkah strategis hadapi banjir

Baca juga: Jawa Barat hadapi 132 bencana sejak awal November

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2018