Tidak tahu apa yang menyebabkan insiden ini terjadi. Yang jelas sebelum kejadian, malam harinya kami sempat ngobrol bersama. Namun, memang ayah saya kelihatan mondar-mandir di ruangan tersebut."
Temanggung (ANTARA News) - Pengusaha tembakau Agung Purnomo (74) ditemukan tewas dengan luka tembak di rumahnya, Jalan K.S. Tubun Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Korban pertama kali ditemukan oleh penjaga rumah tersebut, Saiful Islam (66), Jumat, sekitar pukul 05.00 WIB.
Waktu itu Saiful berniat untuk mematikan lampu di sebuah ruangan rumah korban. Namun, dia terperanjat ketika melihat majikannya telah bersimbah darah.
Mengetahui hal tersebut, dia segera memberi tahu anggota keluarga, mulai anak korban yang bernama Viktor (33) dan pembantu rumah tangga Retno Wulaningsih (21).
"Keluarga selanjutnya melaporkan kejadian itu kepada pihak kepolisian, yang ditindaklanjuti dengan mendatangi lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara," katanya.
Kasat Reskrim Polres Temanggung AKP Dwi Hariyadi memastikan bahwa korban tewas lantaran tertembus peluru dari senjata api yang dimiliki korban.
Senapan laras panjang merek Remington kaliber 308 itu tergeletak tidak jauh dari tubuh korban.
Berdasar pelacakan kepolisian, senjata itu memiliki izin resmi dan biasa digunakan untuk berburu mengingat Agung Poernomo sampai detik ini tercatat sebagai anggota Perbakin Temanggung.
Hal itu diperkuat dengan rekaman CCTV yang terpasang tidak jauh dari ruang tempat korban ditemukan meninggal.
Dalam rekaman tersebut, terlihat korban tengah mengotak-atik senjata api sekitar pukul 02.00 WIB. Tiba-tiba pelatuk tertarik disertai dengan letusan peluru yang menembus tubuh korban.
Ia tersungkur usai sebelumnya juga membentur kursi yang berada di lokasi yang sama.
Berdasarkan rekaman tersebut, dia meyakini tidak ada satu pun orang lain di lokasi yang sama dengan korban. Jadi, ini murni bukan pembunuhan atau motif kriminal.
"Yang jelas kami sedang mendalami apakah yang bersangkutan meninggal akibat tidak sengaja tertembak senapan tersebut atau memang sengaja menembak diri. Namun, perlu saya tegaskan bahwa senjata tersebut resmi dan legal karena dia memang anggota Perbakin," katanya.
Pembantu rumah tangga korban Retno mengatakan bahwa sekitar pukul 01.30 WIB dia memang mendengar suara seperti kaca pecah namun tidak mengecek asal suara tersebut dan melanjutkan tidur.
Anak korban, Viktor, menceritakan sebelumnya tidak ada tanda-tanda mencurigakan sebelum korban ditemukan tewas dengan luka tembak tersebut.
Ia menceritakan bahwa ayahnya memang sudah terbiasa merawat senjata laras panjang koleksi keluarga yang memiliki hobi sama, yakni menembak.
Oleh sebab itu, pihak keluarga dan kolega mengaku sangat terkejut dengan insiden tersebut.
"Tidak tahu apa yang menyebabkan insiden ini terjadi. Yang jelas sebelum kejadian, malam harinya kami sempat ngobrol bersama. Namun, memang ayah saya kelihatan mondar-mandir di ruangan tersebut," katanya.
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018