Padang (ANTARA News) - Ratusan pasien yang menjalani perawatan inap pada sejumlah rumah sakit di Kota Padang diungsikan ke tempat yang lebih aman dan dirawat di bawah tenda, menyusul terjadinya gempa bumi berkekuatan 7,7 pada skala Richter di Sungai Penuh, Jambi. "Kita membagi empat tempat pengungsian yang dinilai aman untuk memberikan perawatan lanjutan bagi pasien yang menjalani rawat inap," kata Direktur RS Dr M Djamil Padang, Dr Suchyar Iskandar, kepada ANTARA, di Padang, Kamis. RS Dr M Djamil di Padang memanfaatkan pekarangan embun pagi di halaman depan balai kebidanan dan di lorong-lorong rumah sakit untuk merawat 400 pasien, semuanya dirawat di bawah tenda. Dikatakannya logistik kebutuhan rumah sakit mencukupi, sedangkan infus bagi pasien yang dirawat tetap dipasang. Sebanyak 600 petugas medis, perawat, teknisi, tenaga farmasi disiagakan sambil terus menenangkan pasien agar mereka tidak panik. "Pasien tetap diimbau agar tidak panik dan dianjurkan terus berzikir dan berdoa sesuai dengan ajaran agama dan kepercayaan masing-masing agar diberi keselamatan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa," katanya. Terkait guncangan gempa yang cukup kuat, Suchyar menyebutkan konstruksi dasar gedung rumah sakit tetap bertahan dan hanya mengalami retak-retak (rusak ringan). Kondisi darurat lainnya juga dialami RS swasta Yossudarso, namun 67 pasien berhasil diungsikan ke tempat yang lebih aman. Menurut Sitorus, Komandan Pengamanan RS Yossudarso, sebagian pasien diizinkan dibawa keluarganya pulang, namun tetap dibekali obat-obatan. "Guncangan gempa yang cukup kuat mengakibatkan gedung utama dan gedung baru rumah sakit yang baru dikembangkan itu mengalami rusak ringan (retak-retak), tetapi asrama perawat (lantai satu hingga tiga) yang berada di bagian belakang mengalami rusak berat dan tidak layak huni," katanya. Menurut Nursil, petugas pengamanan RSU Bunda Medical Centre (BMC), seluruh ruang rawat inap sejak Rabu malam sudah dikosongkan dari pasien. "Seluruh ruang gedung BMC dari blok A (tiga lantai), blok B (lima lantai) dan Blok C (lima lantai) dalam kondisi rusak parah. Gedung tersebut tidak lagi layak pakai," katanya. Ia menyebutkan seluruh pasien sudah di rawat di bawah tenda, dan ada yang dibawa keluarganya pulang ke rumah masing-masing. Kepala UGD RS Reksodiwiryo, Bet, mengatakan pasien yang menjalani rawat inap diungsikan ke tempat aman dan dirawat di koridor. "Gedung RS alhamdulillah tidak mengalami kerusakan, dan pasien masih bisa dirawat di lorong-lorong rumah sakit. Ada juga sebagian dibawa keluarganya pulang," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2007