Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan penyedia jasa berbasis aplikasi GO-JEK menjelaskan bahwa struktur bonus yang diterima para pengemudi terdiri atas tiga komponen.

Vice President (VP) Komunitas Pengemudi GO-JEK Jaka Wiradisuria menjelaskan ke awak media di Jakarta, Jumat, tiga komponen tersebut, antara lain, performa pengemudi, kondisi perusahaan, dan situasi pasar.

Ketiganya, menurut Jaka, menentukan mekanisme serta besaran bonus yang diperoleh pengemudi.

“Besarannya tidak dapat disebut secara mendetail, karena yang membedakan perolehan bonus tergantung masing-masing pengemudi,” tambah Jaka.

Ia memahami banyak pengemudi yang saat ini beroperasi demi mengejar bonus.

Namun, Jaka menjelaskan, bonus hanya salah satu sumber pendapatan pengemudi.

“Pendapatan pengemudi itu ada dua, bonus, dan tarif. Yang utama itu tarif, seperti argo yang dibayarkan penumpang untuk pengemudi,” terang Jaka.

Ia menyebut, tarif yang ditetapkan GO-JEK untuk pengemudi juga mengikuti dinamika permintaan dan penawaran dalam pasar.

Namun, ia menyampaikan, besaran tarif tetap mempertimbangkan batas bawah yang telah ditetapkan Kementerian Perhubungan.

“Apabila ada penyesuaian, pertimbangan utama kami, bagaimana kebijakan mempengaruhi mitra (pengemudi),” sebut VP Corporate Affairs GO-JEK Michael Say di Jakarta.

Ia memastikan, pihaknya terus berupaya membuat besaran pendapatan mitra pengemudi tidak berkurang.

Langkah yang ditempuh antara lain, memperbanyak permintaan melalui program kampanye dan insentif, serta mengurangi beban operasional pengemudi dengan memberi pengurangan paket pulsa internet, serta program diskon dengan penyedia jasa servis kendaraan bermotor.

Baca juga: GO-JEK: penyesuaian tarif mengikuti dinamika pasar
Baca juga: GO-JEK: Mitra pengemudi merupakan pelaku UMKM
Baca juga: GO-JEK akan kaji ulang sistem "suspend" pengemudi
Baca juga: GO-JEK komitmen jaga pendapatan pengemudi stabil

(T. KR-GNT/

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018