Saya pastikan, mitra GO-JEK ini wirausahawan, pelaku UMKM, dan kontribusi mereka untuk perekonomian besar.”
Jakarta (ANTARA News) - Vice President (VP) Corporate Affairs GO-JEK Michael Say mengatakan para pengemudi roda dua dan roda empat yang bermitra dengan aplikasi tersebut merupakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Saya pastikan, mitra GO-JEK ini wirausahawan, pelaku UMKM, dan kontribusi mereka untuk perekonomian besar,” sebut Michael usai sesi jumpa pers di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan, pendapatan mitra pegemudi tidak hanya diperoleh dari tarif.
Pasalnya, mitra pengemudi juga mendapat tambahan dari bonus, dan berbagai program keringanan yang diberikan pihak GO-JEK.
“Bayangkan, ada mitra kami yang mengikuti program menabung untuk naik haji, mencicil rumah. Bahkan, karyawan perusahaan saja tidak punya program perencanaan semacam itu,” tambah Michael.
Dalam kesempatan berbeda, VP Komunitas Pengemudi GO-JEK Jaka Wiradisuria mengatakan perusahaan meluncurkan tiga pilar pemberdayaan (GO-Swadaya) untuk para mitra pengemudi.
“Tiga pilar itu sederhananya, ringankan, lindungi, dan rencanakan,” sebut Jaka di Jakarta, Jumat.
Ia menjelaskan, program ringankan berisi langkah-langkah yang dapat diambil pengemudi untuk mengurangi biaya operasional seperti uang pulsa, paket internet, dan ongkos servis kendaraan.
Sementara program lindungi terdiri atas beberapa paket asuransi dan jaminan ketenagakerjaan yang dapat dipilih oleh mitra pengemudi.
Terakhir, program rencanakan berisi opsi investasi yang dapat dipilih pengemudi GO-JEK untuk mewujudkan impiannya, misalnya membangun dan membeli rumah, serta naik haji.
Setidaknya per November 2018, ada sekitar satu juta pengemudi roda dua dan roda empat yang bermitra dengan GO-JEK.
Baca juga: Jawaban Go-Jek soal demo dan "suspend" pengemudi
Baca juga: GO-JEK: Penyesuaian tarif mengikuti dinamika pasar
Baca juga: Alasan Go-Jek bidik pasar Vietnam
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018