Jakarta (ANTARA News) - Tim Identifikasi Korban Bencana Kepolisian Indonesia menyatakan, 125 jenazah korban kecelakaan pesawat Lion Air nomor penerbangan JT 610 sudah mewakili sebaran duduk penumpang pesawat dengan nomor registrasi PK LQP itu.
Mereka yakin 125 Jenazah yang sudah diidentifikasi itu adalah penumpang yang duduk di kursi bagian paling depan hingga paling belakang dengan mengacu pada daftar tempat duduk penumpang.
"Jumlah ini sudah seluruh sebaran penumpang di depan, belakang, kanan dan kiri. Tapi setelah ini akan kami petakan lagi. Namun kami meyakini sebaran penumpang sudah merata," ujar Kepala Identifikasi Korban Bencana Kepolisian Indonesia, Komisaris Besar Polisi Lisda Cancer, di RS Kepolisian Indonesia dr Soekanto, Jakarta Timur, Jumat.
Menurut dia, salah satu yang bisa dijadikan acuan meratanya identifikasi sebaran jenazah penumpang pesawat adalah dengan penemuan jenazah kapten pilot Bhavye Suneja.
"Dengan ditemukannya pilot, artinya yang di bagian depan pun sudah ada yang teridentifikasi bukan hanya belakang dan tengah," katanya.
Diketahui, pesawat nahas Lion Air nomor penerbanganJT 610 tipe Boeing 737 Max 8 bernomor registrasi PK LQP jatuh di perairan Tanjung Pakis, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada 29 Oktober setelah dilaporkan hilang kontak.
Pesawat yang terbang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Banten) menuju Bandara Depati Amir Pangkalpinang (Bangka Belitung) itu sedianya mendarat di Pangkalpinang pukul 07:20 WIB.
Pesawat yang diketahui baru beroperasi pada 15 Agustus 2018 itu, membawa 189 orang, yang terdiri atas 181 penumpang serta satu pilot dan tujuh awak pesawat.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018