Jakarta (ANTARA News) - Forum bersama mengumrahkan korban penipuan travel nakal sehingga mereka bisa menunaikan ibadah di Tanah Suci, Arab Saudi.
Dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, pemberangkatan korban travel nakal itu menggunakan dana sosial yang dihimpun Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, Rumah Zakat dan lembaga lainnya.
"Kami ingin membantu mengembalikan hak-hak keperdataan sebagian dari konsumen dhuafa yang menjadi korban travel umrah nakal," kata Ketua Pengurus Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi.
Dia mengatakan bantuan untuk korban travel nakal itu diutamakan dari kalangan ekonomi lemah atau dhuafa.
Beberapa di antara mereka adalah penjual nasi, penjual es, pedagang keliling, tukang becak dan profesi lain yang telah mengumpulkan uang bertahun-tahun untuk umrah.
Hanya saja mereka kurang beruntung menjadi korban biro umrah nakal seperti First Travel dan Hannien Tour.
Korban yang diberangkatkan perdana sebanyak tujuh orang dan bertolak ke Tanah Suci pada Senin (26/11). Lima orang dari penggalangan dana patungan, satu dari Dompet Dhuafa dan satu dari YLKI dan kitabisa.com.
Tulus mengatakan pembiayaan umrah patungan dari sejumlah unsur itu agar bisa membantu korban travel nakal.
Dia berharap agar semakin banyak masyarakat yang turut serta membantu jamaah umrah korban penipuan.
"YLKI mengajak masyarakat berdonasi memberangkatkan 99 calon jamaah dari kalangan dhuafa korban travel. Salah satunya lewat platform laman sharinghappines.com," katanya.
Selama kurun Mei-November 2018, penggalangan dana sudah mencapai Rp153.599.529. Adapun alokasi dana untuk memberangkatkan per jamaah adalah Rp20 juta.
"Alhamdulillh ada jamaah yang siap berangkat dari galang donasi. Penggalangan dana masih berlanjut. Mohon doa dan dukungan agar lebih banyak yang bisa dibantu," katanya.
Baca juga: Kasus travel umrah lagi, korban PT Global capai 5.000 orang
Baca juga: Petinggi marketplace ini galang dana berangkatkan korban First Travel umrah
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018