Jika kita lihat, kampanye GO-JEK seperti resep obat di beberapa billboard (papan iklan di jalan) tujuannya satu, untuk jualan ke pelanggan agar mereka mau pakai GO-JEK

Jakarta (ANTARA News) - Penyedia jasa aplikasi GO-JEK menyebut pihaknya selalu berupaya menjaga agar pendapatan pengemudi selalu stabil di tengah adanya penurunan tarif dan penyesuaian ketentuan bonus.

Vice President (VP) Corporate Affairs GO-JEK Michael Say dalam sesi jumpa pers di Jakarta, Jumat, mengatakan pihaknya telah meluncurkan berbagai program dan inisiatif untuk menjaga penghasilan pengemudi sebagai mitra.

Michael mencontohkan, GO-JEK meluncukan kampanye bertajuk #UdahWaktunya untuk meningkatkan minat konsumen untuk menggunakan layanan transportasi berbasis aplikasi tersebut (ride hailing).

"Jika kita lihat, kampanye GO-JEK seperti resep obat di beberapa billboard (papan iklan di jalan) tujuannya satu, untuk jualan ke pelanggan agar mereka mau pakai GO-JEK," kata Michael.

Kampanye tersebut, menurut Michael, merupakan ajakan ke masyarakat agar beralih ke moda transportasi ang mendukung fleksibilitas dalam berkegiatan.

"Inisiatif tersebut membawa gelombang baru pengguna GO-JEK. Peningkatan jumlah pengguna baru mencapai angka 20 persen, jika dibandingkan dengan nilai pada September 2018. Peningkatan itu berbanding lurus dengan pertumbuhan jumlah order (pesanan) yang diterima mitra driver (pengemudi)," terang Michael.

VP Corporate Affairs GO-JEK itu menjelaskan bahwa pihaknya telah mematuhi batas bawah tarif yang telah ditentukan oleh Kementerian Perhubungan.

Artinya, penyesuaian yang dilakukan pihak GO-JEK, menurut Michael, masih mematuhi ketentuan dari pemerintah sebagai regulator, sembari mengikuti dinamika di pasar. **3**

Baca juga: Menhub prihatin demo taksi online, perusahaan mitra akan dipanggil
Baca juga: Apresiasi mitra hingga konsumen, GO-FOOD buat promosi berhadiah

(T. KR-GNT/

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018