Bengkulu (ANTARA News) - Wakil Gubernur (Wagub) Bengkulu HM Syamlan menegaskan perawatan terhadap korban manusia, khususnya yang mengalami luka-luka, menjadi prioritas dalam penanganan paska gempa bumi berkekuatan 7,9 SR yang mengguncang daerah pada Rabu (12/9) pukul 18.10 WIB. "Saya sudah perintahkan semua pusat pelayanan kesehatan, baik rumah sakit, Puskesmas termasuk dokter praktek untuk buka 24 jam guna memberikan pelayanan kesehatan bagi korban gempa," kata Wagub di Bengkulu, Kamis. Korban yang timbul akibat gempa hingga saat ini tercatat tiga meninggal dunia masing-masing dua di Kota Bengkulu dan satu di Kabupaten Bengkulu Utara serta 14 luka-luka seluruh di Kota Bengkulu yang kini sedang menjalani pengobatan di pusat perawatan kesehatan di lapangan depan gedung RSUD M Yunus Bengkulu. Kepada masyarakat, Wagub juga meminta agar proaktif dan bantu-membantu dalam memberikan pertolongan bagi warga yang menjadi korban, terutama yang mengalami luka-luka. "Kalau ada yang luka-luka segera bawa ke rumah sakit, Puskesmas, dokter praktek, atau jika tidak terlalu para bisa dibawa ke Posko Satlak di Kantor Gubernur Bengkulu yang juga menyediakan pelayanan kesehatan," katanya. Jika tidak memungkinkan untuk membawa para korban itu, Wagub meminta agar masyarakat menghubungi Posko Satlak Provinsi Bengkulu. "Kalau memang ada korban dan tidak bisa dibawa kita akan mengutus petugas medis untuk mendatanginya atau minimal dijemput dengan kendaraan untuk dibawa ke rumah sakit," katanya. Guna mengoptimalkan pelayanan kesehatan, Wagub juga mengaku telah mengirimkan tiga unit tenda untuk dipasang di lapangan depan gedung RSUD M Yunus yang menjadi pusat perawatan para korban. Tenda tersebut juga akan digunakan untuk merawat pasien RSUD yang saat ini selurunnya telah dipindahkan ke lapangan, karena seluruh bagian gedung RSUD mengalami kerusakan cukup parah. "Pihak RSUD meminta tambahan tiga unit tenda, untuk tempat merawat pasien baik akibat gempa maupun pasien rawat-inap, kita langsung kirimkan," katanya. Sebanyak 280 pasien rawat-inap di RSUD M Yunus saat terpaksa dipindahkan dari ke lapangan karena gedung fasilitas umum itu mengalami kerusakan cukup parah. Direktur Utama RSUD M Yunus Bengkulu Zaini Dahlan, mengaku terpaksa memindahkan seluruh pasien ke lapoangan karena khatir bangunan runtuh.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007