Medan (ANTARA News) - Pasca terjadinya gempa di Bengkulu berkekuatan 7,9 SR, sistem kelistrikan di Sumut dan Aceh mengalami gangguan yang mengakibatkan terjadinya pemadaman listrik secara serentak, Rabu malam. Namun pihak PLN Pembangkit Sumbagut belum bisa memastikan penyebab pemadaman yang terjadi hampir merata di kedua provinsi paling barat pulau Sumatera itu di malam awal bulan suci Ramadhan. "Indikasi ke arah itu memang ada, namun kini kita belum bisa memastikan apakah gempa Bengkulu mengakibatkan seluruh mesin pembangkit PLN wilayah Sumbagut berhenti beroperasi," ujar Deputi Hukum dan Komunikasi PT PLN Pembangkit Sumbagut, Marodjahan Batubara, di Medan. Ia menjelaskan, berdasarkan laporan, pihaknya setelah terjadi goncangan gempa hampir seluruh pembangkit di wilayah Sumbagut seperti PLTGU Sicanang Belawan, PLTA Sipansipahoras dan PLTA Lau Renun berhenti beroperasi. Dewasa ini pembangkit yang merupakan bagian dari sistim kelistrikan Sumbagut sangat sensitif dan rawan terhadap faktor eksternal seperti guncangan. Sebagian besar sistem kelistrikan Sumut dan Aceh dipasok dari pembangkit PLTGU Sicanang Belawan yang memiliki kemampuan maksimal 950 MW sedangkan kebutuhan pada saat beban puncak di kedua daerah itu sebesar 1070 MW. "Saat ini, para teknisi sedang berusaha memperbaiki mesin-mesin pembangkit yang belum diketahui penyebabnya karena berhentinya beroperasi pasca gempa Bengkulu," katanya menambahkan.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007