Jakarta (ANTARA News) – Pelaku industri perbankan menyambut baik program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (SERASI) yang diperkenalkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan). Program ini akan memanfaatkan potensi lahan rawa yang sangat di beberapa wilayah di tanah air, dengan mekanisasi pertanian dan dijalankan dengan koperasi yang di korporasikan.


Menurut Kepala Divisi Bisnis Usaha Kecil 2 Bank BNI, Bambang Setyatmojo, program SERASI merupakan inisiasi inovatif dari Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Sebuah terobosan baru untuk meningkatkan produktifitas pertanian dengan mengoptimalkan lahan rawa.


"Akan luar biasa untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Produktifitasnya naik, kesejahteraan petani pasti naik”, ujar Bambang.


Senada dengan Bambang, Senior Vice Presiden Bank Mandiri, Tonggo Marbun mengatakan, program ini berpotensi mencetak lahan sawah baru dan meningkatkan produktifitas sawah yang tadinya satu kali panen menjadi dua kali panen. Ketiga semakin mendekatkan Indonesia pada swasembada pangan.


"Dengan korporasi kita yakin pengelolaannya pasti profesional. Jadi dari aspek kelembagaan akan menjadi profesional, seperti halnya mengelola perusahaan,” kata Tonggo.


Langkah Awal Implementasi Program SERASI


Sebagai langkah awal, Program SERASI akan memilih enam provinsi yang memiliki optimalisasi lahan seluas 400.000 hektare. Keenam provinsi ini adalah Sumatera Selatan (Sumsel), Kalsel, Jambi, Lampung, Sulawesi Selatan (Sulsel), dan Kalimantan Tengah (Kalteng).


Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman optimistis program ini akan berdampak baik kepada semua pihak. Karena pengelolaannya dikerjakan oleh orang-orang profesional seperti purnabhakti pejabat Kementan maupun dari instansi lain.


"Program yang menyasar optimalisasi potensi lahan rawa seluas 15 juta hektar lebih ini, juga akan dikerjakan bersama lintas sektoral dan bersinergi dengan pemangku kepentingan. Seperti kementerian BUMN, Kementerian PUPR, dan Lembaga Keuangan," ungkap Amran.



Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2018