Untuk apa punya stok banyak tapi tidak didistribusikan, sama saja tidak ada di pasar
Jakarta, (ANTARA News) - Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras ( Perpadi) meminta stok beras tidak ditahan, tetapi digelontorkan ke pasar untuk membuat stabil harga beras.
"Untuk apa punya stok banyak tapi tidak didistribusikan, sama saja tidak ada di pasar," kata Ketua Umum Perpadi Sutarto Alimoeso dalam diskusi ketahanan pangan di Jakarta, Kamis.
Ia menyebutkan stok beras yang dimiliki Bulog sebanyak 1,5 juta ton baiknya diturunkan ke pasar, sebab harga beras dinilai sedang tidak stabil.
"Kalau perlu diturunkan sebanyak 2 juta ton sampai akhir tahun ini," katanya.
Selain itu, ia menyarankan juga untuk memiliki cadangan beras impor sebanyak 300 ribu ton tiap tahun, demi keamanan pasokan.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, pengamat kebijakan beras Mohamad Ikhsan, mengatakan data yang menyebutkan Indonesia surplus beras adalah masih estimasi sehingga masih bisa berubah.
"Data beras surplus 2,85 juta ton itu masih estimasi, sehingga besar kemungkinan bisa turun," kata dosen FEB UI tersebut.
Ia mengatakan pola pergerakan harga beras harus segera dipahami, untuk bisa antisipasi harga.
"Orientasi pertanian ini harus diubah, sebab air semakin langka dan lahan semakin menyempit, jadi kinerja Bulog juga harus berubah," katanya.
Untuk, Bulog ia menyarankan untuk dapat berubah fungsinya, tidak dihilangkan namun memiliki fungsi atau tugas seperti trader.
Baca juga: Polemik data beras, KPK dinilai perlu ikut investigasi
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018